Palu, (Antaranews Sulteng) - Perum Bulog Sub Divisi Regional Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan pada musim panen 2018 menargetkan membeli beras produksi petani sebanyak 30.000 ton dan realisasi hingga kini baru sekitar 585 ton.
Kepala Bulog Sub Divre Bulukumba, Djabirudin via telepon dari Bulukumba, Rabu mengatakan optimistis rencana pengadaan beras sebanyak itu bisa terealisasi meski sampai medio Maret ini baru membeli 585 ton.
"Saya bersama temas-teman akan berupaya untuk bisa menyerap produksi petani sebanyak mungkin," kata dia.
Menurut dia, prognosa pengadaan beras yang ditetapkan Bulog bukanlah harga mati.
Itu hanya merupakan acuan untuk pelaksanaan di lapangan, Bulog tentu membeli beras petani selagi masih ada panen. "Berapa pun stok beras/gabah yang ada di petani, Bulog siap membeli sesuai patokan harga yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Pemerintah telah menetapkan harga pembelian Bulog untuk beras dan gabah. Bulog membeli beras dari mitra (swasta) sebesar Rp8.760/kg sesuai kualitas beras.
"Kalau ada petani yang menjual langsung, Bulog siap menampungnya, sebab kapasitas gudang yang ada di Kabupaten Bulukumba cukup memadai menyerap produksi petani di daerah itu," kata Djabirudin.
Mantan Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Sulawesi Tengah itu lebih lanjut mengatakan panen raya di daerahnya baru akan berlangsung April-Mei mendatang.
Saat panen raya berlangsung, pihaknya akan turun di tengah petani untuk bisa menyerap hasil panen mereka dalam jumlah besar."Kita akan all out membeli langsung ke petani," ujarnya.
Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu sentra produksi beras di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan yang bertetangga dengan Sulawesi Tengah, kata Djabirudin merupakan penghasil beras terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Hasil panen petani selama ini selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi itu, juga sebagian dijual para pedagang ke Provinsi Sulteng.
Di pasar-pasar tradisional di Kota Palu, katanya banyak beras dari provinsi itu beredar di pasaran setempat.
Pada 2017, Sub Divre Bulog Bulukumba berhasil menyerap sebanyak 29 ribu dari target semula hanya 26.000 ton. dibeli dengan harga berkisar Rp7.300 s/d Rp8.030/kg.
Penerima bansos dalam bentuk natura (beras) di Kabupaten Bulukumba sesuai data yang ada saat ini berjumlah sebanyak 78.871 kk tersebar di lima daerah Jeneponto, Bantaeng, Sinjai,Selayar dan Kabupaten Bulukumba.
Kepala Bulog Sub Divre Bulukumba, Djabirudin via telepon dari Bulukumba, Rabu mengatakan optimistis rencana pengadaan beras sebanyak itu bisa terealisasi meski sampai medio Maret ini baru membeli 585 ton.
"Saya bersama temas-teman akan berupaya untuk bisa menyerap produksi petani sebanyak mungkin," kata dia.
Menurut dia, prognosa pengadaan beras yang ditetapkan Bulog bukanlah harga mati.
Itu hanya merupakan acuan untuk pelaksanaan di lapangan, Bulog tentu membeli beras petani selagi masih ada panen. "Berapa pun stok beras/gabah yang ada di petani, Bulog siap membeli sesuai patokan harga yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Pemerintah telah menetapkan harga pembelian Bulog untuk beras dan gabah. Bulog membeli beras dari mitra (swasta) sebesar Rp8.760/kg sesuai kualitas beras.
"Kalau ada petani yang menjual langsung, Bulog siap menampungnya, sebab kapasitas gudang yang ada di Kabupaten Bulukumba cukup memadai menyerap produksi petani di daerah itu," kata Djabirudin.
Mantan Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Sulawesi Tengah itu lebih lanjut mengatakan panen raya di daerahnya baru akan berlangsung April-Mei mendatang.
Saat panen raya berlangsung, pihaknya akan turun di tengah petani untuk bisa menyerap hasil panen mereka dalam jumlah besar."Kita akan all out membeli langsung ke petani," ujarnya.
Kabupaten Bulukumba merupakan salah satu sentra produksi beras di Provinsi Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan yang bertetangga dengan Sulawesi Tengah, kata Djabirudin merupakan penghasil beras terbesar di kawasan timur Indonesia (KTI).
Hasil panen petani selama ini selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di provinsi itu, juga sebagian dijual para pedagang ke Provinsi Sulteng.
Di pasar-pasar tradisional di Kota Palu, katanya banyak beras dari provinsi itu beredar di pasaran setempat.
Pada 2017, Sub Divre Bulog Bulukumba berhasil menyerap sebanyak 29 ribu dari target semula hanya 26.000 ton. dibeli dengan harga berkisar Rp7.300 s/d Rp8.030/kg.
Penerima bansos dalam bentuk natura (beras) di Kabupaten Bulukumba sesuai data yang ada saat ini berjumlah sebanyak 78.871 kk tersebar di lima daerah Jeneponto, Bantaeng, Sinjai,Selayar dan Kabupaten Bulukumba.