Poso,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah menetapkan dataran Lembah Napu, Kecamatan Lore, Kabupaten Poso, menjadi kawasan penangkar bibit jagung wilayah Provinsi Sulawesi Tengah sekaligus menjadi sentra bibit jagung yang berlabel nasional.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Poso, Herningsi Tampai di Poso, Jumat, mengatakan bibit jagung tersebut memiliki sertifikat untuk digunakan oleh seluruh petani jagung di Indonesia.

Dia mengatakan sentra jagung itu untuk mendukung program pajala (padi, jagung dan palawija) 2018 yang diberikan Kabupaten Poso.

Untuk perluasan tanaman jagung POso mendapat alokasi seluas 21.975 hektare dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Tanaman Pangan. Program itu juga merupakan hasil kerjasama Dinas Pertanian Kabupaten Poso dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah.

Herningsi mengatakan penempatan daerah Napu sebagai sentra bibit jagung nasional itu, karena didukung dari berbagai aspek, diantaranya Napu memiliki tanah yang subur dan luas serta telah terbukti berhasil dalam panen raya jagung oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Provinsi Sulawesi Tengah di Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, seluas 10 hektare belum lama ini.

Baca juga: Sulteng targetkan produksi jagung capai 464.244 Ton

Untuk itu Herningsi mengatakan untuk memulai program itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah di wilayah Napu untuk segera mengetahui areal kawasan mana yang akan dijadikan penangkar bibit jagung di seluruh lembah Napu hingga dataran Behoa.

Dia jelaskan, dalam proses penangkaran jagung, harus ada kelompok tani yang akan diberikan bantuan sosial dengan uang tunai melalui rekening kelompok.

Kemudian masing-masing kelompok akan mengusulkan kepada penyedia bibit, menentukan jenis jagung apa yang akan ditanam oleh masing-masing kelompok.

Dengan begitu bibit jagung yang dihasilkan dari Napu, bisa saja bermacam-macam, seperti jenis jagung biji 2 dan jenis lainnya yang dapat tumbuh baik dan bisa dijadikan bibit bersetifikat.

Sementara dalam program ini, Dinas Pertanian hanya bertugas dan berfungsi sebagai penyiapan lahan dan calon petani jagung.

"Artinya, kami hanya menyiapkan lahan dan calon petani, sementara bansos dikirim langsung ke rekening kelompok, " jelasnya.

Kabupaten Poso menurut Herningsi, selain mendapat bantuan perluasan tanaman jagung, juga menerima bantuan sosial dari kementerian Pertanian seperti tanaman Kadelai seluas 6.806 hektare dan padi ladang seluas 5.100 hektare. 

Baca juga: Bulog Sulteng belum beli jagung dan kedelai

Pewarta : Fery Timparosa
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024