Poso (Antaranews Sulteng) - Pejabat Perwakilan Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) dari Indonesia dan Badan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik (P2PTVZ) Kemenkes, mengunjungi Kabupaten Poso untuk melihat dari dekat upaya eradikasi penyakit demam keong atau schistosomiasis.
"Mereka terjun langsung ke dataran Lore, Kabupaten Poso, untuk melihat dari dekat lokasi fokus cacing schistosoma atau penyakit Keong dalam program pemberantasan penyakit itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso Taufan Karwur yang dihubungi di Poso, Kamis.
Menurut dia, tim WHO yang didampingi Direktur P2PTVZ dr Elizabet Jane Soepardi dan Kadis Kesehatan Sulteng Reny Lamadjido berada di dataran Lore atau Napu sejak Selasa (3/4).
Mereka mendatangi desa-desa fokus seperti Desa Watumaeta dan Desa Sedoa di Kecamatan Lore Utara serta Desa Dodolo, Kecamatan Lore Peore selanjutnya ke Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi.
Menurut Taufan, kedatangan tim WHO dan P2PTVZ itu untuk mengambil sampel fokus keong di tiga lokasi dan melakukan pembicaraan dengan sejumlah kader schistosomiasis yang sedang bekerja untuk membasmi keong penyebar cacing schisto itu.
Tim WHO dan P2PTVZ ini juga mengamati perkembangan cacing schistosomiasis dewasa di laboratorium Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara.
Tim WHO dan P2PTVZ ini mengusulkan agar pemberantasan penyakit schistosomiasis dilakukan dengan sistem padat karya oleh masyarakat setempat sehingga masyarakat lokal mendapat manfaat secara ekonomi.
Baca juga: Poso gelar minum obat massal schistosomiasis
Dari dataran Lore, tim akan mengunjungi juga wilayah Lindu di Kabupaten Sigi, yang juga menjadi fokus keong penyebar cacing schisto.
Di Provinsi Sulteng, Kabupaten Poso dan Sigi merupakan dua daerah lokasi berkembangbiaknya keong penyebar cacing schisto, dan pemerintah provinsi sedang melakukan gerakan eradikasi yang diharapkan tuntas pada 2023.
Salah satu gerakan eradikasi penyakit di seluruh dunia hanya terdapat di Sulawesi Tengah itu adalah dengan gerakan massal minum obat schistosomiasis bagi warga yang tinggak di daerah fokus keong atau sering bekrunjung ke lokasi tersebut.
Untuk mempercepat pemberantasan penyakit yang menyerang hati ini, Pemprov Sulteng telah menyerahkan asetnya berupa laboratorium kesehatan di Napu kepada pemerintah kabupaten Poso untuk dibangun kembali guna kepentingan penelitian keong penyebar cacing schisto.
"Mereka terjun langsung ke dataran Lore, Kabupaten Poso, untuk melihat dari dekat lokasi fokus cacing schistosoma atau penyakit Keong dalam program pemberantasan penyakit itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso Taufan Karwur yang dihubungi di Poso, Kamis.
Menurut dia, tim WHO yang didampingi Direktur P2PTVZ dr Elizabet Jane Soepardi dan Kadis Kesehatan Sulteng Reny Lamadjido berada di dataran Lore atau Napu sejak Selasa (3/4).
Mereka mendatangi desa-desa fokus seperti Desa Watumaeta dan Desa Sedoa di Kecamatan Lore Utara serta Desa Dodolo, Kecamatan Lore Peore selanjutnya ke Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi.
Menurut Taufan, kedatangan tim WHO dan P2PTVZ itu untuk mengambil sampel fokus keong di tiga lokasi dan melakukan pembicaraan dengan sejumlah kader schistosomiasis yang sedang bekerja untuk membasmi keong penyebar cacing schisto itu.
Tim WHO dan P2PTVZ ini juga mengamati perkembangan cacing schistosomiasis dewasa di laboratorium Desa Wuasa, Kecamatan Lore Utara.
Tim WHO dan P2PTVZ ini mengusulkan agar pemberantasan penyakit schistosomiasis dilakukan dengan sistem padat karya oleh masyarakat setempat sehingga masyarakat lokal mendapat manfaat secara ekonomi.
Baca juga: Poso gelar minum obat massal schistosomiasis
Dari dataran Lore, tim akan mengunjungi juga wilayah Lindu di Kabupaten Sigi, yang juga menjadi fokus keong penyebar cacing schisto.
Di Provinsi Sulteng, Kabupaten Poso dan Sigi merupakan dua daerah lokasi berkembangbiaknya keong penyebar cacing schisto, dan pemerintah provinsi sedang melakukan gerakan eradikasi yang diharapkan tuntas pada 2023.
Salah satu gerakan eradikasi penyakit di seluruh dunia hanya terdapat di Sulawesi Tengah itu adalah dengan gerakan massal minum obat schistosomiasis bagi warga yang tinggak di daerah fokus keong atau sering bekrunjung ke lokasi tersebut.
Untuk mempercepat pemberantasan penyakit yang menyerang hati ini, Pemprov Sulteng telah menyerahkan asetnya berupa laboratorium kesehatan di Napu kepada pemerintah kabupaten Poso untuk dibangun kembali guna kepentingan penelitian keong penyebar cacing schisto.