Palu,  (Antaranews Sulteng) - PT Pembangunan Sulawesi Tengah atau Perusahaan Daerah (Perusda) Sulteng kini memilik pabrik baja ringan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam penyediaan rangka plafon dan atap bangunan.

"Kapasitas produksi yang dapat dihasilkan oleh industri ini sebanyak 1,2 juta batang pertahun," kata ungkap Direktur Utama Perusda Sulteng Dr Suaib Djafar yang dihubungi di Palu, Rabu.

Pabrik itu, kata Suaib, telah diresmikan operasionalnya oleh Gubernur Sulteng Longki Djanggola yang berlokasi di Kompleks Pergudangan Palu Indah Blok B16, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.

Perusda sendiri bekerja sama dengan PT Sarana Jaya untuk industri baja dan rangka plafon tersebut.

Suaib menjelaskan Provinsi Sulteng saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam pembangunan perumahan dan gedung seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian, permintaan bahan bangunan khususnya rangka baja ringan semakin meningkat dan kebutuhan itu selama ini dipenhi dengan mendatangkannya dari luar daerah, terutama Jawa.

"Dengan beroperasinya pabrik baja ringan yang pertama di Sulawesi Tengah ini, maka konsumen Kota Palu tidak perlu lagi bergantung pada baja ringan dari luar daerah," katanya dan menambahkan bahwa produk baja ringan Perusda Sulteng ini telah ber-satndard nasional Indonesia (SNI).

Selain terjamin kualitasnya, harga jualnya juga relatif lebih murah karena pembeli tidak dibebani lagi ongkos angkutan seoerti halnya produk dari luar provinsi.

Perusda Sulteng, kata mantan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Sulteng itu menjalin kerja sama dengan Rel Estate Indonesia (REI) serta pemerintah daerah kabupaten dan kota.

Dalam kerja sama itu, Perusda Sulteng berharap akan menjadi pemasok utama kebutuhan para pengembang perumahan dan kontraktor yang mengerjakan proyek-proyek pembangunan gedung yang didanai APBN atau APBD.

"Harapannya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar Suaib.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola memberikan apresiasi atas kehadiran perusahaan industri baja ringan tersebut yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di Sulteng.

Ia berharap, kerja sama antara PT Pembangunanan Sulteng dan PT Sarana Jaya dapat terus berlanjut termasuk kerja sama dengan Organisai Perangkat Daerah (OPD) di tingkatan kabupaten/kota, terlebih setelah mendapat jaminan dari REI.

Selain itu, gubernur juga menekankan agar Perusda Sulteng dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan REI, terutama dari sisi ukuran, kualitas dan kuantitas.

"Untuk kebutuhan bahan baku, perusahaan industri baja tahan karat di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara dapat menyediakan untuk Perusda Sulteng," harap gubernur saat meresmikan pabrik itu, Selasa (17/4).

Baca juga: Perusda Sulteng siap masuk bisnis pertambangan nikel

Pewarta : Fauzi
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024