Poso (Antaranews Sulteng) - Bupati Poso Darmin Agustinus Sigilipu dan sejumlah bupati dari Sulawesi Tengah, menandatangani nota kesepahaman platform kebudayaan Indonesiana dan penyerahan dokumen pokok pikiran kebudayaan daerah, di Kemendikbud Jakarta, Selasa (3/7).
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemda Poso Armol Songko yang di hubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan MOU yang ditandatangan bupati tersebut untuk memajukan Kabupaten Poso dalam bidang pariwisata.
Selain Bupati Poso, juga ada sejumlah bupati yang menandatangani MoU dengan Direktur Jenderal kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilmar Farid itu.
"Iya benar, beliau bersama bupati lainya bertandatangan kesepakatan program Platform Kebudayaan Indonesiana di Jakarta kemarin," tutur Armol.
Usai penandatanganan MOU itu, bupati menyampaikan ada banyak cara untuk menarik wisatawan ke sebuah daerah, salah satunya adalah melalui festival kebudayaan.
Strategi melalui pendekatan kebudayaan mulai dilirik dan menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Poso sebagai salah satu pendukung dalam memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Poso.
Menurut bupati, program Indonesiana sebelumnya telah disampaikan Direktorat Jenderal Kebudayaan kepada pemerintah daerah Poso. Khususnya berkaitan dengan kolaborasi program Indonesiana dengan pelaksanaan Festival Pesona Danau Tektonik Poso yang akan digelar bersamaan dengan Tour de Central Celebes, 14-18 oktober 2018.
Armol mengatakan bahwa Bupati Poso Darmin Sigilipu dalam kesempatan itu menegaskan siap bersinergi dengan pemerintah pusat melalui program Indonesiana yang akan dikolaborasikan dengan beberapa kegiatan yang dikemas dalam event Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP).
Bupati menyambut baik program Indonesiana yang dinilainya merupakan langkah yang sangat tepat dan strategis guna mendorong peningkatan iklim kepariwisataan di kabupaten Poso dimasa datang.
"Memang selama ini sektor pariwisata menjadi perhatian serius Pemda Poso di bawah kepemimpinan Darmin-Samsuri, termasuk didalamnya seni budaya yang telah memberikan sumbangsi yang cukup besar, bukan saja bagi sektor pariwisata itu sendiri tetapi juga bagi nama baik kabupaten Poso secara menyeluruh," ujar Armol meniru ucapan bupati.
Pada kesempatan itu pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan Heru Hidayat menyampaikan bahwa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sedang berupaya untuk memajukan kebudayaan secara berkesinambungan mengacu pada UU No.5 tahun 2017.
Pada pasal 43 dan 44 disebutkan bahwa dalam memajukan kebudayaan, pemerintah pusat dan daerah bertugas menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan. Karena itu diperlukan kerja sama antara pusat dan daerah dalam mengimplementasikan regulasi tersebut.
Tujuan besar program Indonesiana adalah membetikan akses kepada para seniman lokal untuk mendapatkan dukungan dari pusat, termasuk penguatan kapasitas bagi seniman lokal. Karena itu dengan adanya pembinaan terhadap seniman lokal diharapkan ekosistem kebudayaan nusantara bisa terpelihara secara berkesinambungan.
Wisatawan asing menikmati keindahan Danau Poso dari Jembatan Pamona, sebuah jembatan kayu di pinggiran danau dan melintas di mulut Sungai Poso dan amat bersejarah bagi warga Poso khususnya di sekitar danau tersebut. (Antaranews Sulteng/Istimewa)
Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemda Poso Armol Songko yang di hubungi di Jakarta, Rabu, mengatakan MOU yang ditandatangan bupati tersebut untuk memajukan Kabupaten Poso dalam bidang pariwisata.
Selain Bupati Poso, juga ada sejumlah bupati yang menandatangani MoU dengan Direktur Jenderal kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Hilmar Farid itu.
"Iya benar, beliau bersama bupati lainya bertandatangan kesepakatan program Platform Kebudayaan Indonesiana di Jakarta kemarin," tutur Armol.
Usai penandatanganan MOU itu, bupati menyampaikan ada banyak cara untuk menarik wisatawan ke sebuah daerah, salah satunya adalah melalui festival kebudayaan.
Strategi melalui pendekatan kebudayaan mulai dilirik dan menjadi perhatian serius pemerintah Kabupaten Poso sebagai salah satu pendukung dalam memajukan dunia pariwisata di Kabupaten Poso.
Menurut bupati, program Indonesiana sebelumnya telah disampaikan Direktorat Jenderal Kebudayaan kepada pemerintah daerah Poso. Khususnya berkaitan dengan kolaborasi program Indonesiana dengan pelaksanaan Festival Pesona Danau Tektonik Poso yang akan digelar bersamaan dengan Tour de Central Celebes, 14-18 oktober 2018.
Armol mengatakan bahwa Bupati Poso Darmin Sigilipu dalam kesempatan itu menegaskan siap bersinergi dengan pemerintah pusat melalui program Indonesiana yang akan dikolaborasikan dengan beberapa kegiatan yang dikemas dalam event Festival Pesona Danau Tektonik Poso (FPDTP).
Bupati menyambut baik program Indonesiana yang dinilainya merupakan langkah yang sangat tepat dan strategis guna mendorong peningkatan iklim kepariwisataan di kabupaten Poso dimasa datang.
"Memang selama ini sektor pariwisata menjadi perhatian serius Pemda Poso di bawah kepemimpinan Darmin-Samsuri, termasuk didalamnya seni budaya yang telah memberikan sumbangsi yang cukup besar, bukan saja bagi sektor pariwisata itu sendiri tetapi juga bagi nama baik kabupaten Poso secara menyeluruh," ujar Armol meniru ucapan bupati.
Pada kesempatan itu pejabat Direktorat Jenderal Kebudayaan Heru Hidayat menyampaikan bahwa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sedang berupaya untuk memajukan kebudayaan secara berkesinambungan mengacu pada UU No.5 tahun 2017.
Pada pasal 43 dan 44 disebutkan bahwa dalam memajukan kebudayaan, pemerintah pusat dan daerah bertugas menghidupkan dan menjaga ekosistem kebudayaan yang berkelanjutan. Karena itu diperlukan kerja sama antara pusat dan daerah dalam mengimplementasikan regulasi tersebut.
Tujuan besar program Indonesiana adalah membetikan akses kepada para seniman lokal untuk mendapatkan dukungan dari pusat, termasuk penguatan kapasitas bagi seniman lokal. Karena itu dengan adanya pembinaan terhadap seniman lokal diharapkan ekosistem kebudayaan nusantara bisa terpelihara secara berkesinambungan.