Parigi (Antaranews Sulteng) - Dinas Kelautan dan Perikanan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebutkan bahwa Telu kTomini sangat cocok untuk pengembangan budidaya rumput laut.
     
Seorang pejabat di instansi itu mengatakan di Parigi, Selasa, sampai saat ini baru sekitar 12 hektare kawasan teluk tersebut yang dimanfaatkan untuk pengembangan komoditas ekspor ini.

"Kami punya kelompok binaan untuk sektor budidaya rumput laut, tahun ini kami optimalkan sehingga bisa menghasilkan produk berkualitas," kata Kepala Seksi Kelembagaan Usaha dan Perlindungan Nelayan Kecil, Dinas Perikanan Parimo, Jufri Lahmadi.

Ia memaparkan, pengembangan rumput laut di Teluk Tomini jenis eucheum spinosum karena jenis ini selain banyak dikembangkan di Tanah Air, juga dibutuhkan pasar untuk mensuplai industri komestik.

Rumput laut merupakan hasil perikanan yang bukan berupa ikan, melainkan tanaman yang tidak memiliki akar, batang dan daun tetapi hanya menyerupai batang yang disebut thallus, dan rumput laut tergolong tanaman tingkat rendah.

Potensi Teluk Tomini sangat besar di sektor kelautan khususnya pengembangan rumput laut karena garis pantainya sangat panjang yakni 472 kilometer membentang dari perbatasan bagian utara hingga selatan Parigi Moutong.

"Jika potensi ini dimanfatkan dengan baik, saya kira dari sektor kelautan bisa memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan daerah setempat," ujarnya.

Jufri menguraikan, dari 12 hektare kawasan pantai dimanfaatkan budidaya itu terbagi di enam desa yakni Desa Avolua, Malino, Ogodako,Ongka, Moian dan Desa Taopa.

Tahun ini, pemerintah daerah menggelontorkan bantuan 11 unit mesin katinting dan emat unit perahu untuk mendukung kegiatan budidaya kepada kelompok binaan.

"Mesin bentuan pemerintah Provinsi Sulteng, sementara perahu dari Dinas Kelautan dan Perikanan Parigi Moutong," ujarnya.

Untuk pemasaran, katanya, pihaknya bekerja sama dengan salah satu perusahaan pengolahan rumput laut di Bogor Jawa Barat, dan kerja sama itu baru dibangun awal 2018.

Ia menilai, bantuan diberikan pemerintah hanya sebagai stimulan untuk membangkitkan gairah nelayan mengembangkan potensi yang ada, agar mereka mandiri dan bisa meningkatkan penghasilan.

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2024