Sigi, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Banyak warga di Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, yang terdampak gempa dan likuifaksi kehilangan dokumen kependudukan.

"Iya, seluruh dokumen hilang terbawa lumpur," ucap Ahmad, salah satu warga Desa Jono Oge yang ditemui di Jono, Kamis.

Warga kehilangan dokumen kependudukan seperti KTP, akte kelahiran, buku nikah, termasuk dokumen penting lainnya seperti surat-surat tanah dan IMB serta dokumen kendaraan.

Begitu juga yang dialami warga Desa Sidera

Desa Jono Oge dan sebagian Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, menjadi dua wilayah terparah di Kabupaten Sigi saat gempa dan likuifaksi pada Jumat 28 September 2018.

Lumpur menyapu bersih permukiman warga Desa Jono Oge tepatnya di jembatan kuning hingga di sebagian Desa Sidera, dua desa yang bertetangga.

"Iya, desa kami berbatasan. Dan kehilatannya dua desa ini seperti tersambung sebelum gempa. Sudah tidak ada dokumen apapun," ucap Idris warga Desa Sidera.

Kini, permukinan warga Desa Jono berpindah dari tempat aslinya ke Desa Langaleso. Sebagian permukiman di Desa Langaleso juga mengalami kerusakan yang cukup parah.

Permukiman di Desa Jono Oge yang tidak terdampak lumpur rusak berat dan tidak layak huni.

Gempa dan likuifaksi juga mengguncang permukiman di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru.

Kini warga Desa Jono Oge, Sidera dan Lolu mengungsi di Desa Pombewe, Desa Bulu Pountu Kecamatan Biromaru atau sebelah timur desa tersebut.
 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Uploader : Sukardi
Copyright © ANTARA 2024