Gempa-lumpur Petobo sapu bersih dokumen pendidikan

id ijasah

Gempa-lumpur Petobo sapu bersih dokumen pendidikan

Ilustrasi (antara)

Tidak ada satu pun dokumen siswa, buku, dan dokumen lainnya mengenai kegiatan belajar mengajar ysng tersisa. Semuanya tertimbun dan terseret lumpur
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Gempa bumi 7,4 SR diikuti tsunami dan terjangan lumpur yang menghantam Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, menyapu bersih dokumen-dokumen penyelenggaraan pendidikan dan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah di wilayah itu.

"Tidak ada satu pun dokumen siswa, buku, dan dokumen lainnya mengenai kegiatan belajar mengajar ysng tersisa. Semuanya tertimbun dan terseret lumpur," ucap Guru Bidang Studi Agama di SDN 2 Petobo, Herni yang merupakan warga asli Kelurahan Petobo yang turut menjadi korban pada tragedi Jumat, 28 September 2018 petang.

Ia menyebut beruntung bila dokumen kependidikan masih tersisa dan ada di sekolah.

Sekalipun ada, sebut dia, sekolah tempat dia mengajar hancur saat gempa-tsunami disertai lumpur menghantam Kelurahan Petobo.

Sebahagian bangunan SDN 2 Petobo masih ada, namun retak-retak dan berlumpur. Begitu pula mebel beserta dokumen sekolah banyak yang rusak.

RPP atau rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai bagian terpending dalam rencana pembelajaran, kata dia, selembar pun tidak tersisa.

Terdapat 16 tenaga kependidikan di sekolah tersebut termasuk dirinya, meliputi guru, tata usaha sekaligus operator dan penjaga sekolah.

Herni selamat dari bencana alam tersebut. Namun, 14 tenaga kependidikan lainnya belum diketahui kabar dan keberadaannya.

Sekalipun demikian, Herni siap mengajar dan kembali beraktivitas seperti biasa yang ia jalani sebelum gempa disertai lumpur menghantam Kelurahan Petobo.

"Di lokasi pengungsian saya juga mengajarkan anak-anak mengaji. Ini karena anak-anak ingin mengaji," ujar dia.

Dia mengutarakan sebelum peristiwa itu terjadi, siswa-siswi SDN 2 Petobo yang berjumlah 236 orang, baru selesai mengikuti mid semester.

Belum sempat memeriksa hasil ujian serta memberi nilai kepada siswa dari hasil mid semester itu, gempa disertai lumpur mengguncang.

Kondisi ini harus segera diatasi. Karena Desember 2018 siswa-siswi harus mengikuti semester ganjil.

Hingga saat ini sebagian siswa-siswi di SDN 2 Petobo, belum diketahui kabar dan keberadaannya.