Palu, (ANTARANews Sulteng) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), membiayai warga kurang mampu namun berprestasi di provinsi ini untuk mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi jenjang strata satu (S1).

"Iya, pembiayai itu dilakukan IAIN Palu lewat program nasional pemerintah," ucap Kepala Bagian Akademik IAIN Palu, Abdul Wahab Lasenggo di Palu, Kamis.

Menurutnya salah satu pembiayaan dilakukan lewat program nasional Bantuan Pendidikan Miskin (Bidikmisi), yang dalam instrumen penerapannya mahasiswa bebas/tidak dibebankan biaya perkualiahan.

Ia menjelaskan, IAIN Palu setiap tahun mendapat kuota dari pemerintah lewat untuk membiayai mahasiswa/mahasiswi kurang mampu namun berprestasi dengan jumlah bervariasi.

2015, urai dia kuota penerima bidikmisi IAIN Palu 100 peserta, 2016 115 peserta, 2017 114 peserta, 2018 120 peserta. Dengan demikian jumlah total penerima bidikmisi IAIN Palu sejak tahun 2015 hingga 2018 sebanyak 449 mahasiswa/mahasiswi.

"Artinya bahwa setiap tahun kuota yang diberikan kepada IAIN Palu terus mengalami peningkatan. Hal ini, tentu memberikan kesempatan lebih banyak kepada warga/generasi muda di Sulawesi Tengah untuk mengenyam pendidikan S1 di IAIN Palu," ujar dia.

Dia menerangkan, setiap mahasiswa/penerima bidikmisi mendapat bantuan anggaran senilai Rp 6,6 Juta/smester, untuk membantu masyarakat/generasi muda mengenyam pendidikan perguruan tinggi.
  Peserta penerima bidikmisi IAIN Palu mengikuti program english camp di Desa Pombewe Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

"Total anggaran bantuan bidikmisi sejak 2015 sampai dengan 2018 yang kurang lebih sekitar Rp 4 Miliar," sebut Wahab.

Peserta atau penerima bidikmisi, urai dia selain mengikuti proses perkuliahan secara normal di kampus. Juga mendapat pembobotan khusus untuk peningkatan SDM.

Pembobotan itu, meliputi kewirausahaan, kerohanian, penulisan karya ilmiah, kajian kitab kuning, Bahasa Arab, serta english camp.

IAIN Palu, lanjut dia melibatkan fasilitator yang handal, ahli dalam bidang-bidang tersebut untuk membimbing langsung peserta bidikmisi.

"Fasilitator ada yang berasal dari internal IAIN Palu, ada juga yang dari eksternal. Misalkan kemarin program peningkatan kecakapan berbahasa asing Inggris, IAIN Palu melibatkan Unit Bahasa Inggris internal," urai dia.

Lebih lanjut dia menerangkan, peserta penerima bantuan bidikmisi menjadi salah satu harapan IAIN Palu dalam mengukur kualitas/mutu civitas akademik.

Baca juga: IAIN Palu rencanakan KKN luar negeri 2020
Baca juga: IAIN Palu genjot pemahaman akademik mahasiswa baru
 

Pewarta : Muhammad Hajiji
Editor : Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2024