Palu (Antaranews Sulteng) - Pasar murah yang digelar Pemprov Sulawesi Tengah dalam rangka menyambut Tahun BNaru Imlek di Palu tidak hanya menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bahan bangunan, khususnya semen.
Pantauan Antara, Rabu, sejumlah distributor menjual semen dengan harga murtah, Rp63.000/zak, padahal di toko-toko pengecer mencapai Rp70.000 bahkan pernah mencapai Rp80.000.
Pasca bencana alam yang mengguncang Provinsi Sulteng, kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian setempat, Zainuddin Hak, permintaan terhadap bahan bangunan, termasuk semen cukup tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pemprov Sulteng berkoordinasi dengan para distributor di Kota Palu menjual bahan bangunan dimaksud di pasar murah.
Distributor tidak keberatan. Buktinya mereka menjual semen, tetapi dibatasi maksimal 20 sak/orang dengan harga jauh di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) ditetapkan pemerintah bersama distributor dan pengecer beberapa waktu lalu itu.
Guna menghindari jangan sampai penjualan tidak tepat sasaran, maka setiap pembeli harus menyerahkan foto kopi kartu keluarga (KK).
"Tanpa KK itu tidak akan dilayani," kata dia.
Langkah itu semata-mata dilakukan agar yang membeli semen benar-benar konsumen, bukan pedagang.
"Kalau pedagang membeli tentu dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi," kata Zainuddin.
Namun, kata Zainudin, harga semen sekarang ini dijual di toko-toko pengecer rata-rata Rp65.000/zak.Berarti sudah sesuai dengan HET.
Sebanyak 20 distributor ikut kegiatan pasar murah dengan menjual berbagai kebutuhan masyarakat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di pusatkan di lapangan Nunu, Kecamatan Palu Barat dalam rangka menyambut hari raya Imlek 2019.
Pantauan Antara, Rabu, sejumlah distributor menjual semen dengan harga murtah, Rp63.000/zak, padahal di toko-toko pengecer mencapai Rp70.000 bahkan pernah mencapai Rp80.000.
Pasca bencana alam yang mengguncang Provinsi Sulteng, kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian setempat, Zainuddin Hak, permintaan terhadap bahan bangunan, termasuk semen cukup tinggi.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Pemprov Sulteng berkoordinasi dengan para distributor di Kota Palu menjual bahan bangunan dimaksud di pasar murah.
Distributor tidak keberatan. Buktinya mereka menjual semen, tetapi dibatasi maksimal 20 sak/orang dengan harga jauh di bawah HET (Harga Eceran Tertinggi) ditetapkan pemerintah bersama distributor dan pengecer beberapa waktu lalu itu.
Guna menghindari jangan sampai penjualan tidak tepat sasaran, maka setiap pembeli harus menyerahkan foto kopi kartu keluarga (KK).
"Tanpa KK itu tidak akan dilayani," kata dia.
Langkah itu semata-mata dilakukan agar yang membeli semen benar-benar konsumen, bukan pedagang.
"Kalau pedagang membeli tentu dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi," kata Zainuddin.
Namun, kata Zainudin, harga semen sekarang ini dijual di toko-toko pengecer rata-rata Rp65.000/zak.Berarti sudah sesuai dengan HET.
Sebanyak 20 distributor ikut kegiatan pasar murah dengan menjual berbagai kebutuhan masyarakat.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di pusatkan di lapangan Nunu, Kecamatan Palu Barat dalam rangka menyambut hari raya Imlek 2019.