Jakarta (ANTARA) - Angelina Sondakh istri mendiang artis Adjie Massaid mendapat kunjungan dari putra semata wayangnya Keanu Massaid pada hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 di Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu.
Keanu datang ditemani oleh ayah dan ibu Angelina serta seorang kerabatnya seorang perempuan yang tengah hamil. Rombongan keluarga politisi Partai Demokrat itu masuk ke lapas dengan nomor urutan ke- 36.
Menggunakan baju kemeja bermotif batik warna kuning, Keanu masuk ke dalam lapas ditemani opa dan omanya sekitar pukul 10.01 WIB.
Sebelum masuk ke dalam Lapas, Keanu sempat bercengkrama dengan opanya (ayah Angie) Lucky Sondakh yang memintanya untuk duduk saat menunggu antrean.
Tapi Keanu menolak karena merasa kepanasan duduk di bawah tenda saat menunggu giliran masuk Lapas.
"Enggak mau duduk, aku kepanasan," ucap Keanu kepada opanya yang duduk di samping ANTARA.
Saat ditanya siapa saja yang mengunjungi Angie, opa Keanu mengatakan hanya Keanu bersama opa dan omanya saja yang datang. Kedua putri sambung Angie tidak ikut berkunjung hari itu.
"Iya ini Keanu, yang lain mungkin nanti kunjungannya," kata opa Keanu.
Menurut Kepala Lapas Pondok Bambu, Yuli Niartini setiap lebaran Angie selalu mendapat kunjungan dari kedua orang tuanya dan Keanu untuk bersilaturahmi merayakan Idul Fitri.
"Yang rajin datang itu Keanu bersama opa dan omanya hampir setiap Idul Fitri datang, mereka biasanya datang kunjungan pagi," kata Yuli.
Pada Hari Idul Fitri ini, Lapas Pondok Bambu membuka layanan kunjungan bagi keluarga warga binaan yang ingin berlebaran. Kunjungan ini dibuka selama tiga hari yakni dari Rabu, Kamis hingga Jumat.
Kunjungan berlaku satu kali untuk satu keluarga, dibuka dari pukul 09.30 WIB sampai 11.00 WIB untuk pagi, lalu dilanjut kunjungan siang pada pukul 13.30 sampai dengan 15.00 WIB.
"Kami mempersilahkan keluarga masuk jumlahnya maksimal 10 orang," kata Yuli.
Kunjungan di Hari Idul Fitri ini terasa istimewa karena keluarga membawa serta hidangan lebaran seperti opor, kue lebaran, nastar, cake dan lainnya.
Untuk bisa berkunjung pihak keluarga harus mendaftar terlebih dahulu. Syarat yang perlu dipenuhi yakni wajib membawa KTP, lalu barang bawaan yang akan dibawa diperiksa terlebih dahulu oleh petugas.
Pihak Lapas menyediakan tenda khusus sebagai ruang tunggu keluarga saat mendaftar dan menunggu giliran masuk ke dalam Lapas. Tenda ini juga difasilitasi kipas angin yang menyemprotkan air. Pendaftaran dilakukan secara komputerisasi oleh petugas Lapas.
Selain hanya makanan yang diperbolehkan masuk ke dalam lapas, pengunjung tidak dibolehkan membawa benda-benda tertentu seperti rokok, telepon genggam, dan benda asing lainnya.
Pemeriksaan dilakukan secara ketat oleh empat hingga lima petugas Lapas Pondok Bambu.
Sejak pukul 08.30 WIB pengunjung lapas telah mengantre di depan pintu masuk menunggu panggilan untuk dipersilahkan masuk menemui keluarga yang ada di dalam lapas.
Keanu datang ditemani oleh ayah dan ibu Angelina serta seorang kerabatnya seorang perempuan yang tengah hamil. Rombongan keluarga politisi Partai Demokrat itu masuk ke lapas dengan nomor urutan ke- 36.
Menggunakan baju kemeja bermotif batik warna kuning, Keanu masuk ke dalam lapas ditemani opa dan omanya sekitar pukul 10.01 WIB.
Sebelum masuk ke dalam Lapas, Keanu sempat bercengkrama dengan opanya (ayah Angie) Lucky Sondakh yang memintanya untuk duduk saat menunggu antrean.
Tapi Keanu menolak karena merasa kepanasan duduk di bawah tenda saat menunggu giliran masuk Lapas.
"Enggak mau duduk, aku kepanasan," ucap Keanu kepada opanya yang duduk di samping ANTARA.
Saat ditanya siapa saja yang mengunjungi Angie, opa Keanu mengatakan hanya Keanu bersama opa dan omanya saja yang datang. Kedua putri sambung Angie tidak ikut berkunjung hari itu.
"Iya ini Keanu, yang lain mungkin nanti kunjungannya," kata opa Keanu.
Menurut Kepala Lapas Pondok Bambu, Yuli Niartini setiap lebaran Angie selalu mendapat kunjungan dari kedua orang tuanya dan Keanu untuk bersilaturahmi merayakan Idul Fitri.
"Yang rajin datang itu Keanu bersama opa dan omanya hampir setiap Idul Fitri datang, mereka biasanya datang kunjungan pagi," kata Yuli.
Pada Hari Idul Fitri ini, Lapas Pondok Bambu membuka layanan kunjungan bagi keluarga warga binaan yang ingin berlebaran. Kunjungan ini dibuka selama tiga hari yakni dari Rabu, Kamis hingga Jumat.
Kunjungan berlaku satu kali untuk satu keluarga, dibuka dari pukul 09.30 WIB sampai 11.00 WIB untuk pagi, lalu dilanjut kunjungan siang pada pukul 13.30 sampai dengan 15.00 WIB.
"Kami mempersilahkan keluarga masuk jumlahnya maksimal 10 orang," kata Yuli.
Kunjungan di Hari Idul Fitri ini terasa istimewa karena keluarga membawa serta hidangan lebaran seperti opor, kue lebaran, nastar, cake dan lainnya.
Untuk bisa berkunjung pihak keluarga harus mendaftar terlebih dahulu. Syarat yang perlu dipenuhi yakni wajib membawa KTP, lalu barang bawaan yang akan dibawa diperiksa terlebih dahulu oleh petugas.
Pihak Lapas menyediakan tenda khusus sebagai ruang tunggu keluarga saat mendaftar dan menunggu giliran masuk ke dalam Lapas. Tenda ini juga difasilitasi kipas angin yang menyemprotkan air. Pendaftaran dilakukan secara komputerisasi oleh petugas Lapas.
Selain hanya makanan yang diperbolehkan masuk ke dalam lapas, pengunjung tidak dibolehkan membawa benda-benda tertentu seperti rokok, telepon genggam, dan benda asing lainnya.
Pemeriksaan dilakukan secara ketat oleh empat hingga lima petugas Lapas Pondok Bambu.
Sejak pukul 08.30 WIB pengunjung lapas telah mengantre di depan pintu masuk menunggu panggilan untuk dipersilahkan masuk menemui keluarga yang ada di dalam lapas.