Morotai (ANTARA) - Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutrisna melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pangkalan Udara (Lanud) Leo Wattimena Morotai, Maluku Utara (Malut) untuk mengecek kebutuhan terutama dalam pembangunan konsep pertahanan di Wilayah Timur Indonesia
"Kami apresiasi seluruh personel Lanud Leo Wattimena Morotai ikut dalam pembahasan berbagai permasalahan yang terjadi di sini," kata Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutrisna di Morotai dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat.
Pulau Morotai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat strategis yang berada di bagian Utara Pulau Halmahera dan berbatasan langsung dengan Samudera Pasitif, sehingga ini harus menjadi prioritas, terutama soal keamanan negara baik melalui jalur laut maupun dari udara.
Menurut dia, walau di sini masih banyak terdapat kekurangan dan kendala, namun dengan semangat dan dedikasi seluruh warga Lanud Leo Wattimena Morotai, tanggung jawab tersebut dapat terselesaikan.
Selain itu, untuk masalah aset tanah milik TNI AU di daerah Pulau Morotai jangan sampai dilepas aset-aset tanah ini untuk lahan yang tidak berguna dan diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Keberadaan kalian disini sangat diperlukan selain untuk menjaga pertahanan Negara, aset tanah juga menjadi prioritas untuk mendukung operasi udara di pulau terpencil seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Leo Wattimena Morotai, Kolonel Nav Arif Budhiyanto, melalui kesempatan yang berbahagia ini, "kami mohon arahan dan petunjuk bapak Kasau sehingga ke depan dalam mengembangkan tugas,kami mampu dengan lebih baik lagi sesuai slogan TNI AU adalah biar jauh di langit, tetapi dekat di hati," katanya.
Sebelum ke Lanud Leo Watimena Morotai, Kasau bersama rombongan telah mengunjungi Lanud Dumatubun Tual, Lanud Manuhua Biak (peresmian Skadron Udara 27) dan sesuai agenda kuker Kasau ini akan berlangsung selama tiga hari untuk di Wilayah Indonesia Timur ,yang akan berakhir di Kendari (Sultra) dan Makassar (Sulsel).
Rangkaian kuker ini dilakukan untuk menindaklanjuti pembangunan konsep pertahanan di Wilayah Timur Indonesia, karena TNI telah membangun sistem pertahanan di Timur, khusus untuk Angkatan Udara dibangun Korps AU III, demikian juga dengan Angkatan Laut membangun Armada Laut III, begitu juga Angkatan Darat.
"Kami apresiasi seluruh personel Lanud Leo Wattimena Morotai ikut dalam pembahasan berbagai permasalahan yang terjadi di sini," kata Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutrisna di Morotai dalam siaran pers yang diterima Antara, Jumat.
Pulau Morotai salah satu daerah yang memiliki potensi pariwisata yang sangat strategis yang berada di bagian Utara Pulau Halmahera dan berbatasan langsung dengan Samudera Pasitif, sehingga ini harus menjadi prioritas, terutama soal keamanan negara baik melalui jalur laut maupun dari udara.
Menurut dia, walau di sini masih banyak terdapat kekurangan dan kendala, namun dengan semangat dan dedikasi seluruh warga Lanud Leo Wattimena Morotai, tanggung jawab tersebut dapat terselesaikan.
Selain itu, untuk masalah aset tanah milik TNI AU di daerah Pulau Morotai jangan sampai dilepas aset-aset tanah ini untuk lahan yang tidak berguna dan diperjualbelikan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Keberadaan kalian disini sangat diperlukan selain untuk menjaga pertahanan Negara, aset tanah juga menjadi prioritas untuk mendukung operasi udara di pulau terpencil seperti ini," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Lanud Leo Wattimena Morotai, Kolonel Nav Arif Budhiyanto, melalui kesempatan yang berbahagia ini, "kami mohon arahan dan petunjuk bapak Kasau sehingga ke depan dalam mengembangkan tugas,kami mampu dengan lebih baik lagi sesuai slogan TNI AU adalah biar jauh di langit, tetapi dekat di hati," katanya.
Sebelum ke Lanud Leo Watimena Morotai, Kasau bersama rombongan telah mengunjungi Lanud Dumatubun Tual, Lanud Manuhua Biak (peresmian Skadron Udara 27) dan sesuai agenda kuker Kasau ini akan berlangsung selama tiga hari untuk di Wilayah Indonesia Timur ,yang akan berakhir di Kendari (Sultra) dan Makassar (Sulsel).
Rangkaian kuker ini dilakukan untuk menindaklanjuti pembangunan konsep pertahanan di Wilayah Timur Indonesia, karena TNI telah membangun sistem pertahanan di Timur, khusus untuk Angkatan Udara dibangun Korps AU III, demikian juga dengan Angkatan Laut membangun Armada Laut III, begitu juga Angkatan Darat.