Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Menkopolhukam Wiranto meletakkan batu pertama pembangunan hunian tetap atau huntap untuk korban gempa dan likuefaksi Sigi, Senin 1 Juli 2019.
Huntap untuk korban gempa dan likuefaksi Sigi, dibangun di Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Peletakkan batu pertama pembangunan huntap, disaksikan Menteri Pertanahan dan ATR, Sofyan Djalil, Kepala BNPB, Doni Mornardo, Ketua Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk pemulihan Sulteng, Arie Setiadi, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate, Bupati Sigi, Irwan Lapatta.
"Indonesia ini berada di salah satu daerah rawan bencana, karena itu kita harus waspada," kata Wiranto dalam sambutannya.
Wiranto memberikan apresiasi kepada BNPB yang telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus siap menghadapi bencana.
"Muda-mudahan tidak ada lagi bencana," sebut dia.
Baca juga : Pembangunan hunian sementara terhambat karena kontraktor belum dibayar
Wiranto mengaku pada hari kedua pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi tanggal 28 September 2018, ia telah berada di Palu dan menyaksikan apa yang telah terjadi.
"Hari kedua, saya sudah berada di Palu. Saya menyaksikan betul dahsyatnya bagaimana alam itu mengamuk. Kita merasa sangat sedih, pilu," ujar dia.
Saat ini merasa sudah pulih kembali. Wiranto, dalam perjalanan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menuju Pombewe Kabupaten Sigi, melihat roda ekonomi sudah berjalan, masyarakat sudah mulai bangkit kembali.
Wiranto, Menteri Sofyan Djalil, Kepala BNPB Doni Mornardo tiba di Pombewe sekitar pukul 11.00 Wita, di sambut Ketua Satgas Rehab-Rekon Sulteng Arie Setiadia, Bupati Sigi Irwan Lapatta dan SekdaProv Sulteng Hidayat Lamakarate.
Usai meletakkan batu pertama huntap korban likuefaksi di Pombewe, Wiranto, Sofyan Djalil, Doni Monardo beserta rombongan menuju Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru, meninjau huntara yang dibangun oleh pemerintah.
Huntap untuk korban gempa dan likuefaksi Sigi, dibangun di Desa Pombewe Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.
Peletakkan batu pertama pembangunan huntap, disaksikan Menteri Pertanahan dan ATR, Sofyan Djalil, Kepala BNPB, Doni Mornardo, Ketua Satgas Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk pemulihan Sulteng, Arie Setiadi, Sekretaris Daerah Provinsi Sulteng Hidayat Lamakarate, Bupati Sigi, Irwan Lapatta.
"Indonesia ini berada di salah satu daerah rawan bencana, karena itu kita harus waspada," kata Wiranto dalam sambutannya.
Wiranto memberikan apresiasi kepada BNPB yang telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan sekaligus siap menghadapi bencana.
"Muda-mudahan tidak ada lagi bencana," sebut dia.
Baca juga : Pembangunan hunian sementara terhambat karena kontraktor belum dibayar
Pembangunan huntara korban gempabumi di Palu capai 90 persen
Wiranto mengaku pada hari kedua pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi tanggal 28 September 2018, ia telah berada di Palu dan menyaksikan apa yang telah terjadi.
"Hari kedua, saya sudah berada di Palu. Saya menyaksikan betul dahsyatnya bagaimana alam itu mengamuk. Kita merasa sangat sedih, pilu," ujar dia.
Saat ini merasa sudah pulih kembali. Wiranto, dalam perjalanan dari Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu menuju Pombewe Kabupaten Sigi, melihat roda ekonomi sudah berjalan, masyarakat sudah mulai bangkit kembali.
Wiranto, Menteri Sofyan Djalil, Kepala BNPB Doni Mornardo tiba di Pombewe sekitar pukul 11.00 Wita, di sambut Ketua Satgas Rehab-Rekon Sulteng Arie Setiadia, Bupati Sigi Irwan Lapatta dan SekdaProv Sulteng Hidayat Lamakarate.
Usai meletakkan batu pertama huntap korban likuefaksi di Pombewe, Wiranto, Sofyan Djalil, Doni Monardo beserta rombongan menuju Desa Mpanau Kecamatan Sigi Biromaru, meninjau huntara yang dibangun oleh pemerintah.