Jakarta (ANTARA) - Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengadakan pelatihan penguatan kapasitas untuk pemberdayaan masyarakat pascabencana di Sulawesi tengah yang diikuti relawan dan masyarakat.
"Pelatihan tersebut sebagai bekal bagi peserta dalam menyamakan persepsi antaranggota tim tentang program dan memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar bekerja kemanusiaan," kata Koordinator Program Nasional MDMC Siti Markhamah melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pelatihan penguatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat tersebut diadakan di Universitas Muhammadiyah Palu selama tiga hari yang akan berakhir pada Sabtu (27/7).
Markhamah mengatakan MDMC masih tetap melakukan pendampingan terhadap masyarakat meski bencana sudah 10 bulan berlalu untuk melaksanakan program hunian transisi dan pendampingan warga terdampak gempa dan tsunami di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.
Pembangunan hunian dan membantu penghidupan warga terdampak bencana merupakan sebagian hasil dari sebuah tujuan besar MDMC dalam pelaksanaan program tersebut.
"Membangun ketangguhan di masyarakat, masyarakat memiliki daya lenting yang baik, yaitu kehidupannya jauh lebih daripada sebelym terjadi bencana," tuturnya.
Baca juga : Menkopolhukam: Data pascabencana Sulteng seharusnya sudah selesai
Pada fase kedua pada periode Juli 2019 hingga April 2020, program seluruhnya akan dikelola sumber daya manusia Sulawesi Tengah. Hal itu sebagai bentuk komitmen MDMC membangun penguatan kapasitas, sehingga sumber daya tersebut bisa menjadi pelopor dalam penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.
"Pelatihan tersebut sebagai bekal bagi peserta dalam menyamakan persepsi antaranggota tim tentang program dan memberikan pengetahuan tentang dasar-dasar bekerja kemanusiaan," kata Koordinator Program Nasional MDMC Siti Markhamah melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pelatihan penguatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat tersebut diadakan di Universitas Muhammadiyah Palu selama tiga hari yang akan berakhir pada Sabtu (27/7).
Markhamah mengatakan MDMC masih tetap melakukan pendampingan terhadap masyarakat meski bencana sudah 10 bulan berlalu untuk melaksanakan program hunian transisi dan pendampingan warga terdampak gempa dan tsunami di Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala.
Pembangunan hunian dan membantu penghidupan warga terdampak bencana merupakan sebagian hasil dari sebuah tujuan besar MDMC dalam pelaksanaan program tersebut.
"Membangun ketangguhan di masyarakat, masyarakat memiliki daya lenting yang baik, yaitu kehidupannya jauh lebih daripada sebelym terjadi bencana," tuturnya.
Baca juga : Menkopolhukam: Data pascabencana Sulteng seharusnya sudah selesai
DPRD Sulteng gelar rapat dengar pendapat soal pemulihan pascabencana
Pelaksanaan program tersebut terbagi menjadi dua fase. Fase pertama periode Maret 2019 hingga Juni 2019 masih didukung sumber daya manusia dari luar Sulawesi Tengah.Pada fase kedua pada periode Juli 2019 hingga April 2020, program seluruhnya akan dikelola sumber daya manusia Sulawesi Tengah. Hal itu sebagai bentuk komitmen MDMC membangun penguatan kapasitas, sehingga sumber daya tersebut bisa menjadi pelopor dalam penanggulangan bencana di Sulawesi Tengah.