Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengajak generasi muda Papua menggelorakan semangat membangun daerahnya dan menyudahi amarah yang terjadi selama ini lalu memulai kegiatan yang produktif dan positif.
"Sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif tersebut," kata Bamsoet di Jakarta, Minggu.
Dia mendorong generasi muda Papua menyudahi kemarahan, serta memulai kegiatan yang produktif dan positif demi masa depan orang muda Papua dan dilandasi semangat persaudaraan sebangsa dan satu tanah air Indonesia.
Bamsoet memahami apabila anak muda Papua marah karena perlakuan tidak etis sekelompok orang terhadap mahasiswa asal Papua di Malang, Surabaya dan Semarang, namun kemarahan itu hendaknya tidak berlarut-larut.
"Kemarahan itu hendaknya diekspresikan melalui pernyataan keberatan atau laporan kepada pihak berwajib. Hindari tindakan atau aksi anarkis yang pada gilirannya hanya akan merugikan warga setempat dan semua warga Papua," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan bahwa sebagai bagian tidak terpisah dari NKRI, komitmen negara-bangsa membangun Papua tidak akan pernah berkesudahan.
Dia menilai komitmen tersebut ditunjukkan tidak hanya dengan membangun infrastruktur, melainkan juga membangun dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi generasi milenial di Papua.
"Sudah terbukti bahwa sejak 2014, Presiden Jokowi telah mengakselerasi pembangunan di Papua. Lebih dari itu, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana bahkan sudah berulangkali melakukan kunjungan kerja ke Tanah Papua untuk melihat langsung progres pembangunan sejumlah infrastruktur, menyapa serta berdialog dengan warga Papua," katanya.
Semua itu menurut dia, menjadi bukti bahwa pemerintah dan Presiden Jokowi telah bersungguh-sungguh dalam memberi perhatian lebih kepada Papua.
Dia menilai, hubungan yang harmonis antara warga Papua dengan Presiden telah dibuktikan ketika Jokowi menang telak di Papua dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Karena itu, generasi muda Papua perlu menyadari bahwa selalu saja ada upaya untuk merusak hubungan harmonis antara warga Papua dengan pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi sekarang ini," katanya.
Menurut dia, skala unjuk rasa yang besar dan meluas ke sejumlah kota memunculkan indikasi adanya pihak yang menunggangi kemarahan orang muda Papua sehingga kecenderungan ini yang patut diwaspadai orang muda Papua.
Dia mengatakan, kerusakan yang terjadi di sejumlah tempat bisa segera diperbaiki namun jauh lebih penting adalah munculnya itikad generasi muda Papua untuk mewujudkan suasana kondusif daerahnya.
"Peristiwa kemarin tidak akan mempengaruhi komitmen pemerintah untuk Papua. Upaya merealisasikan konektivitas antar-wilayah atau antar-kabupaten di Papua akan terus berlanjut," ujarnya.
Dia menilai kepedulian generasi muda Papua menjadi sangat penting dan harus segera memulihkan kembali semangat membangun daerahnya.
Bamsoet mengatakan sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua yang telah dimulai Presiden Jokowi harus dikawal dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif tersebut.
"Sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua telah dimulai oleh Presiden Joko Widodo dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif tersebut," kata Bamsoet di Jakarta, Minggu.
Dia mendorong generasi muda Papua menyudahi kemarahan, serta memulai kegiatan yang produktif dan positif demi masa depan orang muda Papua dan dilandasi semangat persaudaraan sebangsa dan satu tanah air Indonesia.
Bamsoet memahami apabila anak muda Papua marah karena perlakuan tidak etis sekelompok orang terhadap mahasiswa asal Papua di Malang, Surabaya dan Semarang, namun kemarahan itu hendaknya tidak berlarut-larut.
"Kemarahan itu hendaknya diekspresikan melalui pernyataan keberatan atau laporan kepada pihak berwajib. Hindari tindakan atau aksi anarkis yang pada gilirannya hanya akan merugikan warga setempat dan semua warga Papua," ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menegaskan bahwa sebagai bagian tidak terpisah dari NKRI, komitmen negara-bangsa membangun Papua tidak akan pernah berkesudahan.
Dia menilai komitmen tersebut ditunjukkan tidak hanya dengan membangun infrastruktur, melainkan juga membangun dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) bagi generasi milenial di Papua.
"Sudah terbukti bahwa sejak 2014, Presiden Jokowi telah mengakselerasi pembangunan di Papua. Lebih dari itu, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana bahkan sudah berulangkali melakukan kunjungan kerja ke Tanah Papua untuk melihat langsung progres pembangunan sejumlah infrastruktur, menyapa serta berdialog dengan warga Papua," katanya.
Semua itu menurut dia, menjadi bukti bahwa pemerintah dan Presiden Jokowi telah bersungguh-sungguh dalam memberi perhatian lebih kepada Papua.
Dia menilai, hubungan yang harmonis antara warga Papua dengan Presiden telah dibuktikan ketika Jokowi menang telak di Papua dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.
"Karena itu, generasi muda Papua perlu menyadari bahwa selalu saja ada upaya untuk merusak hubungan harmonis antara warga Papua dengan pemerintahan yang dipimpin Presiden Jokowi sekarang ini," katanya.
Menurut dia, skala unjuk rasa yang besar dan meluas ke sejumlah kota memunculkan indikasi adanya pihak yang menunggangi kemarahan orang muda Papua sehingga kecenderungan ini yang patut diwaspadai orang muda Papua.
Dia mengatakan, kerusakan yang terjadi di sejumlah tempat bisa segera diperbaiki namun jauh lebih penting adalah munculnya itikad generasi muda Papua untuk mewujudkan suasana kondusif daerahnya.
"Peristiwa kemarin tidak akan mempengaruhi komitmen pemerintah untuk Papua. Upaya merealisasikan konektivitas antar-wilayah atau antar-kabupaten di Papua akan terus berlanjut," ujarnya.
Dia menilai kepedulian generasi muda Papua menjadi sangat penting dan harus segera memulihkan kembali semangat membangun daerahnya.
Bamsoet mengatakan sentimen positif bagi pembangunan berkelanjutan di Papua yang telah dimulai Presiden Jokowi harus dikawal dan generasi muda Papua dipanggil untuk menjaga dan merawat sentimen positif tersebut.