Palu (ANTARA) - Partai Nasional Demokrat (NasDem) di Sulawesi Tengah menginginkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) turut serta menjadi bagian tak terpisahkan dalam upaya memenangkan Ahmad M Ali di pilkada serentak, pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulteng tahun 2020.
"NasDem dan PDIP adalah sahabat lama, dua partai ini sudah teruji mulai dari tingkat nasional seperti pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019," ucap Ketua DPW NasDem Sulteng, Atha Mahmud, di Palu, Jumat.
Baca juga: Nasdem ingin PDIP pengusung utama Ahmad Ali di Pilkada Sulteng
NasDem dan PDIP menjadi dua partai politik pengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019.
Peran dua partai politik ini, sukses mengantar pasangan Jokowi dan Ma'ruf menang di Sulteng. Karena itu, NasDem menginginkan koalisi nasional yang telah terbangun ditindak lanjuti hingga di daerah termasuk di Pilkada Sulteng.
Pilkada Sulteng menjadi momentum penting bagi partai politik termasuk dua partai itu dan seluruh komponen masyarakat dalam menentukan masa depan pembangunan daerah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Olehnya, bagi NasDem, PDIP merupakan partner strategis berkoalisi memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk kesejahteraan.
"Besar sekali harapan NasDem untuk bekerjasama membangun koalisi dengan PDIP menyukseskan Ahmad M Ali di Pilkada Sulteng," sebut Atha.
Baca juga: Bupati Tojo Una-una dapat sanksi dari NasDem
Ia mengemukakan, pilkada Sulteng tahun 2020, menjadi pilkada yang sangat strategis karena petahana tidak lagi bertarung, karena Longki Djanggola telah menjabat sebagai Gubernur Sulteng dua kali berturut-turut diusung oleh Partai Gerindra.
Momen ini sangat penting bagi NasDem dan PDIP untuk mengusung kader terbaik, yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.
Atha menambahkan, DPW NasDem Sulteng mendaftarkan Ahmad M Ali sebagai kandidat gubernur di PDIP merupakan komitmen partai.
"Ini merupakan komitmen partai yang ditindaklanjuti lewat hasil rapat kerja wilayah. Hal ini juga membendung isu yang beredar bahwa Ahmad M Ali tidak maju sebagai kandidat gubernur Sulteng," sebutnya.
Terkait hal itu, Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin mengemukakan semua kandidat yang telah mendaftar di PDIP akan ditindak lanjuti dengan survei.
PDIP Sulteng memberikan rentang waktu pendaftaran hingga tanggal 18 September. Kemudian, tanggal 23 September seluruh berkas calon akan dikirim ke DPP PDIP di Jakarta.
"Iya, dari 10 nama tokoh atau kandidat yang mengambil formulir, sampai Jumat 13/9 hanya tiga yang mengembalikan," sebut Muharram Nurdin.
Sebelum dikirim ke Jakarta, berkas kandidat akan diteliti secara seksama oleh DPD PDIP Sulteng. Kemudian diikutkan dengan survei, uji kepatutan, tes psikologi sebelum menentukan kandidat yang diusung.
PDIP tentu memiliki mekanisme tersendiri dalam penentuan kandidat yang diusung. Semua itu bergantung dari Ketum DPP PDIP di Jakarta.
Muharram juga menambahkan bahwa PDIP Sulteng memiliki beberapa kader potensial seperti Rendy Lamadjido, Srie Lalusu dan Dokter Rudi dan Surianto.
Baca juga: Ahmad Ali Kandidat gubernur Sulteng tawarkan solusi cegah nikah dini
Ketua DPW NasDem Sulteng Atha Mahmud, didampingi sekretaris Muslimun dan Bappilu NasDem Ferry, menyerahkan berkas pendaftaran Ahmad M Ali sebagai kandidat Gubernur Sulteng, kepada Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin, di Palu, Jumat (ANTARA/Muhammad Hajiji)
"NasDem dan PDIP adalah sahabat lama, dua partai ini sudah teruji mulai dari tingkat nasional seperti pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019," ucap Ketua DPW NasDem Sulteng, Atha Mahmud, di Palu, Jumat.
Baca juga: Nasdem ingin PDIP pengusung utama Ahmad Ali di Pilkada Sulteng
NasDem dan PDIP menjadi dua partai politik pengusung Joko Widodo dan Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2019.
Peran dua partai politik ini, sukses mengantar pasangan Jokowi dan Ma'ruf menang di Sulteng. Karena itu, NasDem menginginkan koalisi nasional yang telah terbangun ditindak lanjuti hingga di daerah termasuk di Pilkada Sulteng.
Pilkada Sulteng menjadi momentum penting bagi partai politik termasuk dua partai itu dan seluruh komponen masyarakat dalam menentukan masa depan pembangunan daerah yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Olehnya, bagi NasDem, PDIP merupakan partner strategis berkoalisi memperjuangkan hak-hak masyarakat untuk kesejahteraan.
"Besar sekali harapan NasDem untuk bekerjasama membangun koalisi dengan PDIP menyukseskan Ahmad M Ali di Pilkada Sulteng," sebut Atha.
Baca juga: Bupati Tojo Una-una dapat sanksi dari NasDem
Ia mengemukakan, pilkada Sulteng tahun 2020, menjadi pilkada yang sangat strategis karena petahana tidak lagi bertarung, karena Longki Djanggola telah menjabat sebagai Gubernur Sulteng dua kali berturut-turut diusung oleh Partai Gerindra.
Momen ini sangat penting bagi NasDem dan PDIP untuk mengusung kader terbaik, yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat.
Atha menambahkan, DPW NasDem Sulteng mendaftarkan Ahmad M Ali sebagai kandidat gubernur di PDIP merupakan komitmen partai.
"Ini merupakan komitmen partai yang ditindaklanjuti lewat hasil rapat kerja wilayah. Hal ini juga membendung isu yang beredar bahwa Ahmad M Ali tidak maju sebagai kandidat gubernur Sulteng," sebutnya.
Terkait hal itu, Ketua DPD PDIP Sulteng Muharram Nurdin mengemukakan semua kandidat yang telah mendaftar di PDIP akan ditindak lanjuti dengan survei.
PDIP Sulteng memberikan rentang waktu pendaftaran hingga tanggal 18 September. Kemudian, tanggal 23 September seluruh berkas calon akan dikirim ke DPP PDIP di Jakarta.
"Iya, dari 10 nama tokoh atau kandidat yang mengambil formulir, sampai Jumat 13/9 hanya tiga yang mengembalikan," sebut Muharram Nurdin.
Sebelum dikirim ke Jakarta, berkas kandidat akan diteliti secara seksama oleh DPD PDIP Sulteng. Kemudian diikutkan dengan survei, uji kepatutan, tes psikologi sebelum menentukan kandidat yang diusung.
PDIP tentu memiliki mekanisme tersendiri dalam penentuan kandidat yang diusung. Semua itu bergantung dari Ketum DPP PDIP di Jakarta.
Muharram juga menambahkan bahwa PDIP Sulteng memiliki beberapa kader potensial seperti Rendy Lamadjido, Srie Lalusu dan Dokter Rudi dan Surianto.
Baca juga: Ahmad Ali Kandidat gubernur Sulteng tawarkan solusi cegah nikah dini