Palu (ANTARA) - Aparat Polda Sulteng paksa mundur ribuan mahasiswa yang memaksa masuk kantor DPRD Provisi Sulteng, saat mengelar demonstrasi, di Palu, Rabu.
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan tembakan air untuk membubarkan ribuan mahasiswa yang terus mamaksa masuk.
Akibatnya, mahasiswa berhamburan lari menyelamatkan diri.
Mahasiswa memaksa masuk karena tidak ada kesepakatan antara mahasiswa dengan anggota Dewan Provinsi Sulteng, terkait dengan tuntutan mereka.
Akibat insiden ini sejumlah mahasiswa atau aparat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Terlihat puluhan mahasiswa digiring masuk kantor Polda Sulteng.
Sebagian mahasiswa digiring ke Mapolda Sulteng. (ANTARA/Sulapto Sali)
Di lokasi bekas terjadi ricuh antara mahasiswa dengan aparat, terlihat ada batu, sepatu, dan beberapa barang pribadi yang diduga tertinggal milik mahasiswa.
Akibat aksi demo ini, sejumlah fasilitas perkantoran di jalan protokol Sam Ratulangi, seperti pagar, pintu pagar rusak, diduga akibat pendemo lari saat dipaksa mundur oleh aparat.***
Di bekas tempat demo depan kantor Polda Sulteng.(ANTARA/Sulapto Sali)
Polisi terpaksa menembakkan gas air mata dan tembakan air untuk membubarkan ribuan mahasiswa yang terus mamaksa masuk.
Akibatnya, mahasiswa berhamburan lari menyelamatkan diri.
Mahasiswa memaksa masuk karena tidak ada kesepakatan antara mahasiswa dengan anggota Dewan Provinsi Sulteng, terkait dengan tuntutan mereka.
Akibat insiden ini sejumlah mahasiswa atau aparat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Terlihat puluhan mahasiswa digiring masuk kantor Polda Sulteng.
Di lokasi bekas terjadi ricuh antara mahasiswa dengan aparat, terlihat ada batu, sepatu, dan beberapa barang pribadi yang diduga tertinggal milik mahasiswa.
Akibat aksi demo ini, sejumlah fasilitas perkantoran di jalan protokol Sam Ratulangi, seperti pagar, pintu pagar rusak, diduga akibat pendemo lari saat dipaksa mundur oleh aparat.***