Padang, (ANTARA) - Guru besar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof Eva Decroli menyampaikan melaksanakan olahraga secara rutin minimal 150 menit per pekan dapat mencegah terjangkit diabetes melitus tipe 2.
"Memperbaiki kebiasaan buruk dengan gaya hidup sehat dan mengurangi asupan kalori efektif mencegah diabetes melitus tipe 2," kata dia di Padang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu pada orasi ilmiah pengukuhan guru besar tetap bidang Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand dengan judul Optimalisasi Upaya Preventif dan Promotif Menghadapi Ancaman Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0.
Menurut dia melalui intervensi gaya hidup yang intensif dapat menurunkan insiden diabetes melitus tipe 2 sebesar 58 persen dalam tiga tahun.
"Ini lebih baik daripada pencegahan dengan menggunakan obat-obatan, untuk olahraga 150 menit per minggu dapat dilakukan dengan berjalan kaki karena dapat membakar 700 kalori per minggu," jelasnya.
Selain itu menyampaikan upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan adalah menurunkan berat badan minimal tujuh persen.
"Menurunkan berat badan berupa mengurangi makan dan meningkatkan aktivitas fisik akan mengurangi risiko diabetes pada orang yang kelebihan berat badan," tambahnya.
Ia memberi saran diet untuk pencegahan diabetes diantaranya mediterania yaitu rendah kalori dan lemak.
Diet tinggi kacang-kacangan, buah bery, dadiah, kopi dan teh berhubungan dengan penurunan risiko diabetes, sedangkan daging merah, gula , minuman manis berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2, terangnya.
Ia juga menyentil kebiasaan merokok yang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2.
"Evaluasi terhadap kebiasaan merokok dan kampanye berhenti merokok harus dirutinkan dan diviralkan guna pencegahan diabetes," kata dia.
Baca juga: Pelajar Baubau temukan manfaat daun kelor untuk obat diabetes
Baca juga: Sayuran Asparagus bagus untuk kendalikan diabetes
Baca juga: Penderita diabetes tetap bisa berpuasa kecuali komplikasi
"Memperbaiki kebiasaan buruk dengan gaya hidup sehat dan mengurangi asupan kalori efektif mencegah diabetes melitus tipe 2," kata dia di Padang, Senin.
Ia menyampaikan hal itu pada orasi ilmiah pengukuhan guru besar tetap bidang Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Unand dengan judul Optimalisasi Upaya Preventif dan Promotif Menghadapi Ancaman Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia pada Era Revolusi Industri 4.0.
Menurut dia melalui intervensi gaya hidup yang intensif dapat menurunkan insiden diabetes melitus tipe 2 sebesar 58 persen dalam tiga tahun.
"Ini lebih baik daripada pencegahan dengan menggunakan obat-obatan, untuk olahraga 150 menit per minggu dapat dilakukan dengan berjalan kaki karena dapat membakar 700 kalori per minggu," jelasnya.
Selain itu menyampaikan upaya pencegahan lainnya yang dapat dilakukan adalah menurunkan berat badan minimal tujuh persen.
"Menurunkan berat badan berupa mengurangi makan dan meningkatkan aktivitas fisik akan mengurangi risiko diabetes pada orang yang kelebihan berat badan," tambahnya.
Ia memberi saran diet untuk pencegahan diabetes diantaranya mediterania yaitu rendah kalori dan lemak.
Diet tinggi kacang-kacangan, buah bery, dadiah, kopi dan teh berhubungan dengan penurunan risiko diabetes, sedangkan daging merah, gula , minuman manis berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes melitus tipe 2, terangnya.
Ia juga menyentil kebiasaan merokok yang dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2.
"Evaluasi terhadap kebiasaan merokok dan kampanye berhenti merokok harus dirutinkan dan diviralkan guna pencegahan diabetes," kata dia.
Baca juga: Pelajar Baubau temukan manfaat daun kelor untuk obat diabetes
Baca juga: Sayuran Asparagus bagus untuk kendalikan diabetes
Baca juga: Penderita diabetes tetap bisa berpuasa kecuali komplikasi