Maria Kristin enak Jadi Pelatih

Sabtu, 1 Juni 2013 13:34 WIB

Makassar (antarasulteng.com) - Peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, Maria Kristin Yulianti, mengaku semakin menikmati profesinya sebagai pelatih setelah memutuskan gantung raket karena cedera lutut sebelah kanan yang berkepanjangan.

"Seru sih, saya senang berbagi pengalaman. Jadi lagi menikmati saja sambil masih belajar karena menjadi pelatih itu tantangannya beda," kata Maria ditemui di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu.

Menurut Maria, tantangan menjadi pelatih adalah harus menghadapi banyak orang dengan karakter yang berbeda.  Ia juga mengaku kerap merasa gemas sendiri ketika mendampingi anak didiknya bertanding.

"Kadang melihat mereka main masih suka gemas sendiri, harusnya mereka begini harusnya begitu. Kalau mereka kalah, saya juga kepikiran. Dulu sewaktu masih jadi atlet lebih gampang, mikir diri sendiri saja," ujar Maria yang juga meraih medali emas SEA Games 2007 itu.

Sebagai asisten pelatih di PB Djarum yang menangani atlet dibawah usia 15 tahun, Maria mengaku jarang memarahi anak didiknya.

"Kalau kebangetan ya saya ngomongnya agak `menusuk` sedikit. Anak sekarang tidak bisa diomelin, suka protes," kata Maria seraya tertawa.

Pewarta : Monalisa
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2024

Terkait

Tim SAR gabungan temukan korban terakhir akibat kapal terbakar di laut Lombok Minggu

30 March 2023 12:11 Wib, 2023

Maria Kristin Bukan Penikmat Film Korea

29 April 2012 8:47 Wib, 2012
Terpopuler

Rupiah turun di tengah pasar nantikan arah kebijakan suku bunga AS

Ekonomi Dan Keuangan - 30 April 2024 9:41 Wib

Nokia perbarui jaringan 5G XL Axiata di Indonesia

Artikel - 26 April 2024 14:50 Wib

KBRI Beijing tegaskan WNI jangan serahkan paspor ke pihak lain

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:41 Wib

Komisi VII DPR dorong proyek jargas segera rampung demi pupuk nasional

Ekonomi Dan Keuangan - 26 April 2024 15:00 Wib

Bus terguling ke jurang di Peru, 23 orang tewas

Lintas Jagad - 30 April 2024 9:42 Wib