Maria Kristin Bukan Penikmat Film Korea

id maria, bulutangkis, raket

 Maria Kristin Bukan Penikmat Film Korea

Maria Kristin Yulianti (tengah) dan Rangga Yave Rianto (kanan) usai penandatanganan perpanjangan kontrak kerjasama Flypower dengan PB Djarum di Jakarta, awal Maret 2012. FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari.

Saya kurang suka film Korea apalagi "boyband"-nya digilai para remaja. Senangnya sama cowok-cowok "macho" yang gagah," ujarnya di Palembang, Minggu.
Palembang, (ANTARA Sulteng) - Atlet bulu tangkis nasional Maria Kristin ternyata bukan penikmat film Korea, meski saat ini sedang sinema itu digandrungi para kaum remaja.

"Saya kurang suka film Korea apalagi "boyband"-nya digilai para remaja. Senangnya sama cowok-cowok "macho" yang gagah," ujarnya di Palembang, Minggu.

Peraih medali perunggu olimpiade Beijing ini lebih suka mengisi waktu luang dengan membaca novel karangan penulis ternama, dibandingkan menghabiskan waktu menonton film mini seri Korea.

Jika hasrat membaca sudah menghampiri, Maria akan langsung berburu buku yang ingin dibaca.

"Ada sekitar puluhan dan rata-rata novel "berat" yang harus sedikit mikir," ujar atlet kelahiran Tuban, 25 Juni 1985 ini.

Kegemaran membaca itu berlangsung sejak usia taman kanak-kanak, selain itu cukup membantunya mengatasi kejenuhan dalam menjalani pemusatan latihan.

"Saya orangnya agak tertutup jadi lebih suka sendiri. Kalaupun ada masalah, biasaya disimpan saja," kata pemilik nama lengkap Maria Kristin Yulianti ini.

Maria saat ini fokus dalam penyembuhan cedera lutut yang sudah mendera sejak tahun 2005.

Semangat dan keyakinan menjadi modal Maria untuk terus berprestasi di tengah badai cedera itu.

"Saat ini latihan belum bisa dulu karena lagi fokus terapi cedera. Saya tidak mau membuang begitu saja upaya medis yang dilakukan selama berbulan-bulan," katanya.

Perkembangan kondisi lutut Maria kian positif, mengingat rasa nyeri sudah berkurang.

"Sebelumnya jika naik tangga rasa nyeri sangat terasa, tapi kini sudah lebih enak," ujar perempuan yang suka menguncir rambutnya ini.

Meski harus absen memperkuat Tim Nasional pada arena SEA Games tahun 2011, namun Maria tetap memupuk impian untuk menjadi legenda bulu tangkis Indonesia. (pso-039)