Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar business matching yang ditujukan untuk industri kecil menengah (IKM) sektor pangan dan furnitur guna mendorong daya jual produk IKM dalam negeri.
"Kami memandang kegiatan ini sebagai bagian dari komitmen dunia usaha yang selalu mendukung pemerintah dalam peningkatan penggunaan produk dalam negeri melalui pengembangan kompetensi IKM," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat membuka acara business matching IKM pangan dan furnitur di Jakarta, Kamis.
Kegiatan tersebut akan mempertemukan 47 IKM sektor pangan, serta 18 IKM industri funitur dengan calon pembeli (buyer), sehingga diharapkan bisa meningkatkan daya jual IKM yang mengikuti perhelatan itu.
Di sisi lain Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita menyampaikan tujuan diselenggarakannya kegiatan tersebut selain bisa meningkatkan daya jual IKM, juga dapat membuat ekosistem sektor pangan dan furnitur menjadi lebih baik.
Melalui business matching ini, Kemenperin ingin para IKM bisa memperluas akses pasar, serta meningkatkan kemitraan dengan sektor ekonomi lainnya.
"Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pelaku IKM dapat intensif menjalin komunikasi dan bermitra yang saling menguntungkan dengan ritel, ekosistemnya, serta distributor yang menjadi calon mitra bisnis," ujar dia.
Selain itu Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyampaikan ajang business matching yang diselenggarakan oleh Kemenperin dan pihaknya tersebut menjadi solusi guna mendistribusikan ribuan calon pembeli agar bisa mendapatkan produk yang sesuai.
Ia juga menilai kegiatan tersebut, secara langsung mendorong Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang diusung oleh pemerintah.
"Jadi Hippindo ini lebih memikirkan 80 persen omzet di dalam negeri ini harus kita amankan. Karena dalam negeri adalah kunci dari pada kestabilan ekonomi, dan pasti kita akan serap semua industri dalam negeri yang mempunyai produk-produk yang kita siap pakai," ujarnya.