Kemenperin buka Jalur Penerimaan Vokasi Industri tahap kelima

id Kemenperin,JARVIS,Jalur Penerimaan Vokasi Industri

Kemenperin buka Jalur Penerimaan Vokasi Industri tahap kelima

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan saat memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024). ANTARA/Rubby Jovan

Bandung, Jawa Barat (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) untuk tahap kelima guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM), yang sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.

"JARVIS ini merupakan jalur penerimaan bagi mahasiswa maupun siswa dan kami mempunyai 22 unit satuan kerja pendidikan di bawah naungan Kemenperin," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan di Bandung, Jabar, Kamis.

Melalui JARVIS, Kemenperin membuka kuota penyerapan 4.796 mahasiswa baru pada tingkat politeknik dan akademisi komunitas untuk lulusan SMA/SMK/MA/MAK.

Kemudian, untuk JARVIS SMK, Kemenperin menyediakan daya tampung sebesar 2.730 siswa/siswi lulusan SMP sederajat yang ingin masuk ke SMK/SMAK/SMTI di lingkungan Kementerian Perindustrian.

"Pada 2024, kami menargetkan penerimaan siswa dan mahasiswa baru melalui JARVIS sebanyak 7.526 orang atau meningkat 906 orang dibandingkan tahun 2023 sebanyak 6.620 orang," kata dia.

Menurutnya, penerimaan siswa baru melalui JARVIS akan dilaksanakan di seluruh unit pendidikan Kemenperin yang meliputi sembilan sekolah menengah kejuruan (SMK), 11 politeknik, dan dua akademi komunitas.

Adapun pendaftaran JARVIS pada tahun ini telah dibuka sejak 22 April 2024 dan ditutup pada 31 Mei 2024.

"Hingga 30 April, telah mendaftar sebanyak 1.328 orang untuk jenjang SMK dan 2.136 orang untuk politeknik dan akademi komunitas," kata dia.

Lebih lanjut, Masrokhan menyampaikan pihaknya telah bermitra lebih dari 1.500 pelaku industri untuk nantinya akan menampung para lulusan siswa maupun mahasiswa dari seluruh satuan unit pendidikan Kemenperin.

"Sehingga, anak-anak tidak perlu khawatir setelah lulus ini apakah bisa kerja atau tidak. Tapi, justru siap kerja, industri siap menerima, dan kita targetkan bahwa 100 persen semua diserap oleh industri," katanya.