Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di Provinsi Sulawesi Tengah menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan guna menghindari dampak abu vulkanik dan Sulfur Dioksida (SO2) akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.
"Prakiraan sebaran abu vulkanik hari ini, sekitar Pukul 14:00 Wita sampai 20:00 Wita meliputi Kabupaten Buol, Tolitoli Sulawesi Tengah, Gorontalo, sebagian Kalimantan Utara dan mencapai Malaysia bagian timur, serta hampir meliputi seluruh Maluku Utara," kata Kepala BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global (SPAG) Lore Lindu Bariri Palu, Rabu.
Ia mengemukakan hasil pantauan partikel debu halus dengan diameter kurang dari 10 um (PM10) dan 2,5 um (PM2,5) hari ini terlihat partikel PM 2,5 dalam kategori tidak sehat dengan nilai terukur 69 ug/m3.
Oleh sebab itu masyarakat diimbau menggunakan masker guna menjaga kesehatan dari paparan abu vulkanik.
Sementara partikel PM 10 masih dalam taraf baik, walaupun nilainya lebih tinggi dari hari normal di Kota Palu. Sebaran partikel debu vulkanik halus dari erupsi Gunung berapi di Sulawesi Utara dapat terbawa lebih jauh dari sumbernya.
Kemudian, katanya dia, dari pengamatan dilakukan SPAG Lore Lindu Bariri gas beracun SO2 dari erupsi Gunung Ruang terlihat konsentrasi tinggi terpantau di wilayah Sulawesi Utara dekat dengan lokasi letusan, dengan nilai 5 part per billion volume (ppbv), sementara wilayah lain di Gorontalo, Sulawesi Tengah berkisar antara 0.05-1 ppbv (baik).
Meski begitu warga harus melindungi diri dari paparan partikel yang dihasilkan dari erupsi gunung tersebut, sebab bila terhirup dapat mengganggu kesehatan tubuh.
"Debu vulkanik menyebar makin ke barat dan timur sampai Ternate, Maluku Utara setelah 18 hingga 24 jam setelah erupsi," kata dia.
Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro kembali terjadi pada Selasa (30/4) sekitar Pukul 08:30 Wita dan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 5.000 meter atau lima dari atas puncak, menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara.*