Jakarta (antarasulteng.com) - Produsen kamera digital asal Jepang, Olympus, tetap optimis
perangkat kamera tetap diminati konsumen meski perangkat seluler juga
menawarkan kamera berspesifikasi tinggi.
"Kami sengaja masuk ke kamera saku tanpa kaca (mirrorless) segmen pasar premium yang lensanya dapat diganti (interchangeable lens)," kata Manajer Pemasaran Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), Sandy Chandra, selepas jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Sandy mengatakan perangkat kamera yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi dan prosesor canggih masih mampu bertahan di pasar.
"Kamera saku seharga kurang dari Rp1 juta cenderung mati di pasar meskipun kualitas gambarnya lebih bagus dibanding kamera ponsel atau tablet," kata Sandy.
Kamera-kamera seharga kurang dari Rp1 juta itu, lanjut Sandy, kalah pamor di pasar karena tidak mempunyai kemampuan berbagi gambar di media jejaring sosial atau Internet.
"Tapi, untuk kamera-kamera seharga Rp2,5 juta belum mampu disaingi oleh 'smartphone'," kata Sandy.
"Kami sengaja masuk ke kamera saku tanpa kaca (mirrorless) segmen pasar premium yang lensanya dapat diganti (interchangeable lens)," kata Manajer Pemasaran Olympus Customer Care Indonesia (OCCI), Sandy Chandra, selepas jumpa pers di Jakarta, Jumat.
Sandy mengatakan perangkat kamera yang mampu menghasilkan gambar dengan resolusi tinggi dan prosesor canggih masih mampu bertahan di pasar.
"Kamera saku seharga kurang dari Rp1 juta cenderung mati di pasar meskipun kualitas gambarnya lebih bagus dibanding kamera ponsel atau tablet," kata Sandy.
Kamera-kamera seharga kurang dari Rp1 juta itu, lanjut Sandy, kalah pamor di pasar karena tidak mempunyai kemampuan berbagi gambar di media jejaring sosial atau Internet.
"Tapi, untuk kamera-kamera seharga Rp2,5 juta belum mampu disaingi oleh 'smartphone'," kata Sandy.