Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Indonesia yang belajar di China menggelar bincang-bincang (talkshow) melalui internet atau daring yang mengangkat tema "Kabar Corona dari Tiongkok".
Talkshow ini sesuai dilaksanakan pada Rabu, mulai pukul 13.30 hingga 15.30 waktu setempat.
Talkshow ini menghadirkan sejumlah pembicara masing-masing Azis Ikhsanuddin Msc Apt (China Pharmaceotical University, Nanjing), dr Cicilia Marcella MBBS (Nanjing Medical University) dan Patmawaty Taibe yang kini mengambil program doktoral psikologi di Central China Normal University Wuhan, China.
Moderator dalam diskusi ini Rifky Dora Wijayati yang merupakan mahasiswa S3 Southwest University, Chongqing, China.
"Dari data yang saya ketahui, sebanyak 200-an yang mengikutinya. Diskusi ini lewat online (daring)," ujar Patmawaty Taibe melalui pesan WhatsApp, Rabu.
"Narasumber dalam talkshow ini semuanya mahasiswa di China. Namun, ada yang berada di China dan di Indonesia," ujar Dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar ini.
Dalam kesempatan ini, wanita yang akrab dipanggil Eva itu mengaku jika di tempatnya di Hubei sudah tidak ada aktivitas di luar." Jadi kegiatan diskusi ini juga dilakukan secara online," katanya.*
Talkshow ini sesuai dilaksanakan pada Rabu, mulai pukul 13.30 hingga 15.30 waktu setempat.
Talkshow ini menghadirkan sejumlah pembicara masing-masing Azis Ikhsanuddin Msc Apt (China Pharmaceotical University, Nanjing), dr Cicilia Marcella MBBS (Nanjing Medical University) dan Patmawaty Taibe yang kini mengambil program doktoral psikologi di Central China Normal University Wuhan, China.
Moderator dalam diskusi ini Rifky Dora Wijayati yang merupakan mahasiswa S3 Southwest University, Chongqing, China.
"Dari data yang saya ketahui, sebanyak 200-an yang mengikutinya. Diskusi ini lewat online (daring)," ujar Patmawaty Taibe melalui pesan WhatsApp, Rabu.
"Narasumber dalam talkshow ini semuanya mahasiswa di China. Namun, ada yang berada di China dan di Indonesia," ujar Dosen Universitas Bosowa (Unibos) Makassar ini.
Dalam kesempatan ini, wanita yang akrab dipanggil Eva itu mengaku jika di tempatnya di Hubei sudah tidak ada aktivitas di luar." Jadi kegiatan diskusi ini juga dilakukan secara online," katanya.*