Mahasiswa harus kuasai bahasa asing untuk bersaing

id Pemprov Sulteng ,STMIK Bina Mulia,Bahasa internasional ,Mahasiswa kuasai bahasa asing ,Sulawesi Tengah

Mahasiswa harus kuasai bahasa asing untuk bersaing

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulteng Fahrudin menyampaikan sambutan pada rapat senat terbuka wisuda sarjana XVIII dan dies natalis XXIII STMIK Bina Mulia Palu di Palu, Sabtu (4/5/2024). ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng

Palu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengatakan mahasiswa atau lulusan perguruan tinggi harus menguasai bahasa asing agar dapat bersaing secara global dalam pasar kerja yang kompetitif.
 
"Saya menekankan kepada mahasiswa dan para lulusan perguruan tinggi agar menguasai bahasa-bahasa internasional sebagai persiapan menuju dunia kerja dan pengabdian," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Sulteng Fahrudin saat menghadiri rapat senat terbuka wisuda sarjana XVIII dan dies natalis XXIII Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Mulia Palu di Palu, Sabtu.
 
Ia menuturkan, realisasi investasi di Provinsi Sulawesi Tengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun yang menandakan bahwa provinsi ini menjadi salah satu destinasi yang memikat banyak investor.
 
Karena itu, kata dia, penting bagi para lulusan perguruan tinggi untuk dibekali kemampuan berbahasa asing agar dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja yang kompetitif di era saat ini, dan selanjutnya dapat turut berkontribusi dalam memajukan pembangunan di daerah ini.
 
Fahrudin juga berpesan agar para lulusan STMIK Bina Mulia untuk terus menjadi pembelajar dan mengoptimalkan pengembangan diri, daya saing serta keterampilan.
 
"Sehingga menjadi sumber daya manusia yang berkualitas mampu mengembangkan kepemimpinan, komunikasi, kolaborasi, kemampuan berpikir kritis dan kemampuan penting lain," ujarnya.
 
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XVI Gosulutteng Munawir Razak menyampaikan bahwa hanya 25 persen lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai bidangnya, dan hanya 20 persen ilmu yang dikuasai tersebut terpakai dalam pekerjaan.
 
Lanjut dia, perusahaan juga tidak hanya mencari lulusan dengan prestasi akademik terbaik, melainkan yang memiliki kompetensi terbaik, yakni gabungan dari pengetahuan, keterampilan dan karakter.
 
"Karena itu belajar tidak ada ujungnya, jadilah pembelajar sepanjang hayat karena belajar itu dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai maut," ujarnya.
 
Adapun jumlah lulusan STMIK Bina Mulai periode ini sebanyak 63 orang, yang terdiri atas 30 Sarjana Teknik Informatika dan 33 Sarjana Sistem Informasi.