Palu (ANTARA) - Sejumlah pembeli di Palu, Sulawesi Tengah, mengharapkan adanya kestabilan harga komoditi bawang merah dan putih yang mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir.

"Harga bawang putih saat ini sudah berada pada level Rp60.000 per kilogram," kata Lisnawati, salah seorang ibu rumah tangga, di bilangan jalan Karajalembah, Palu, Selasa.

Selain itu, tambah Lisnawati, harga bawang merah juga mengalami kenaikan dan saat ini berada pada kisaran Rp50.000 per kilogram dari sebelumnya sebesar Rp45.000 per kilogram.

Hal serupa juga diungkapkan Junus, seorang pedagang makanan di kawasan jalan Towua, Kecamatan Palu Selatan, yang mengharapkan adanya operasi pasar untuk stabilisasi harga bawang.

"OP sudah bisa dilakukan, jangan sampai ada distributor atau pedagang yang sengaja mempermainkan harga guna mendapat keuntungan lebih besar," katanya.

Menurut dia, upaya lainnya seperti inspeksi mendadak juga perlu dilakukan untuk mencegah adanya pedagang yang sengaja menimbun stok dan menaikkan harga sepihak.

Dalam kesempatan terpisah, Rifai, seorang pedagang di kawasan Pasar Masomba, menilai salah satu alasan kenaikan harga bawang adalah pasokan yang terbatas di tingkat distributor dan petani.

Selama ini, bawang putih yang dijual di pasaran didatangkan dari Surabaya. Sedangkan bawang merah, selain produksi petani lokal, juga berasal dari Sulawesi Selatan.

"Kami pedagang menjual disesuaikan dengan harga pembelian di tingkat produsen dan distributor," katanya.

Ia memastikan jika harga jual di tingkat distributor naik, maka pedagang ikut menyesuaikan.

Rifai juga mengatakan kenaikan harga bawang bukan hanya terjadi di Kota Palu saja, tetapi beberapa daerah lainnya di Indonesia, termasuk di Pulau Jawa.

Di Jakarta, tambah dia, harga bawang putih bahkan sudah mencapai Rp80.000 per kilogram.

"Kita di Palu harga bawang putih Rp60.000 per kilogram, berarti masih lebih rendah dibandingkan daerah lainnya," ujar Rifai.

Pewarta : Anas Masa
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024