Yogyakarta (antarasulteng.com) - Tim mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY)
memanfaatkan limbah sisik ikan untuk penyerap (absorben) ion logam
kromium yang terdapat dalam limbah cair industri pelapisan logam.
"Sisik ikan mengandung zat kitin dan kitosan yang dapat dijadikan
sebagai adsorben ion logam berat, seperti kromium (Cr). Ion logam Cr
dapat mencemari lingkungan," kata Koordinator Tim Mahasiswa Jurusan
Pendidikan Kimia FMIPA UNY, Nuke Ajeng Prabawati, di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, kitin dan kitosan merupakan adsorben yang dapat
menyerap logam berat. Kitin dan kitosan dapat ditemukan pada limbah
pengolahan hasil laut seperti cangkang udang, kepiting, dan sisik ikan.
"Rencana awal kami menggunakan sisik ikan bandeng, tetapi karena
kesulitan mencarinya karena lembut dan kecil-kecil, kami menggantinya
dengan sisik ikan kakap yang lebih besar dan lebih mudah dicari,"
katanya.
Ia mengatakan, hasil penelitian memperlihatkan bahwa adsorben dari
sisik ikan memiliki daya serap optimum terhadap ion logam Cr (VI) pada
pH 3 dengan daya adsorbsi 55 persen dan pada konsentrasi adsorbat 25 ppm
dengan daya adsorbsi 34,87 persen.
Dengan demikian, dikemukakannya, hasil penelitian itu dapat dipakai
menyerap ion logam Cr (VI) untuk mengolah limbah cair industri.
Mekanisme
adsorbsi oleh arang aktif adalah penyerapan molekul ion logam dalam
pori-pori dari arang aktif sehingga dapat terpisah dari cairannya,
ujarnya.
"Jika pori-pori adsorben itu belum terbuka secara sempurna, maka
daya adsorbsinya juga akan berkurang. Pada penerapan di lapangan hal itu
dapat diatasi dengan melakukan adsorbsi berulang hingga kadar Cr (VI)
dalam limbah cair tidak melebihi ambang batas yang diizinkan," katanya.
Berita Terkait
Satgas Madago-Raya perkuat sinergi dengan Gereja Bala Keselamatan
Minggu, 19 Mei 2024 20:59 Wib
Dinkes Palu gencarkan abatisasi cegah wabah DBD
Minggu, 19 Mei 2024 20:58 Wib
Lapas Perempuan Palu melenggang ke tahap panel TPI WBK 2024
Minggu, 19 Mei 2024 20:34 Wib
Sebanyak 15.000 peserta ikuti jalan santai Sangganipa di Kota Palu
Minggu, 19 Mei 2024 16:35 Wib
Kelainan tulang belakang bentuk huruf S sering ditemukan usia remaja
Minggu, 19 Mei 2024 10:00 Wib
Kemenpora dan KORMI bahas World Walking Day di IKN
Minggu, 19 Mei 2024 9:59 Wib