Tiga santri asal Sulteng lolos program beasiswa

id Kemenag sulteng, santri, beasiswa, sulteng

Tiga santri asal Sulteng  lolos program beasiswa

Ilustrasi (Antaranews)

Palu (ANTARA) - Tiga santri asal Provinsi Sulawesi Tengah dinyatakan lulus seleksi pada program beasiswa santri berprestasi tahun 2020 di sejumlah perguruan tinggi di luar provinsi itu.

"Alhamdulillah tiga orang santri kita lulus, dua memilih perguruan tinggi di Pulau Jawa dan satu orang di Sulawesi Selatan," kata Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulteng Gasim Yaman di Palu, Minggu.

Ketiga santri tersebut yaitu Rohmatul Sa'adah dari Pesantren Madinatul Ilmi DDI Siapo dengan pilihan Perguruan Tinggi Ma’had Aly (MA) Salafiyah Syafi’iyah Situbondo, kemudian Rahmatan dan Reza Fadilah dari Pesantren Modern Al-Istiqamah Ngatabaru Kabupaten Sigi, pilihan Perguruan Tinggi MA As’adiyah Sengkang Sulawesi Selatan serta MA Maslakul Huda Pati Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Menurut Gasim, program beasiswa santri berprestasi berbeda dengan periode sebelumnya. Tahun ini diprioritaskan untuk penyiapan kader ulama dengan pilihan program studi fokus pada Ma'had Aly dan program studi ilmu Agama Islam unggulan di Maroko.

Namun, mengingat kebijakan pemerintah terkait kondisi penyebaran COVID-19, maka seleksi beasiswa santri berprestasi tahun ini yang semula menggunakan pola Computer Based Test (CBT), diganti dengan mekanisme dua tahapan seleksi.

"Seleksi tahap satu dilaksanakan menggunakan pola seleksi portofolio yang diunggah oleh pendaftar dalam aplikasi yang disediakan, dan telah diumumkan pada 3 Juni lalu," ujarnya.

Selanjutnya, bagi pendaftar yang lulus seleksi tahap satu berhak mengikuti seleksi tahap dua yang dilaksanakan menggunakan pola seleksi wawancara/lisan melalui dalam jaringan (daring).

Dikemukakannya, pilihan dua Ma'had diikuti sebanyak 90 peserta seluruh Indonesia dan yang dinyatakan lulus tahap kedua sebanyak 10 peserta dari seluruh Indonesia termasuk satu orang dari Sulteng.

“Tahapan seleksi pilihan Maroko dibatalkan dan digantikan dengan pilihan PTM MA Sa'idusshiddiqiyah Jakarta dan MA Maslakul Huda Pati, karena wabah COVID-19 yang masih merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” demikian Gasim.