Ada Festival Indonesia di Belanda

id festival, indonesia, belanda

Ada Festival Indonesia di Belanda

ilustrasi (FOTO ANTARA/Sulteng/Andri Gultom/13)

London (antarasulteng.com) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Den Haag, Belanda, mengelar "Indonesian Festival: Pesta Rakyat (IFPR) 2014" guna mempromosikan berbagai budaya Tanah Air di Negeri Kincir Angin itu

Sekretaris Pertama KBRI Den Haag, Danang Waskito, kepada ANTARA News London, Minggu, mengatakan bahwa pesta rakyat digelar di halaman Sekolah Indonesia Netherlands (SIN) Wassenaar dalam rangkaian penutup perayaan hari ulang tahun Kemerdekaan ke-69 RI.

Dilaporkannya, sekira 9.000 pengunjung tidak saja datang dari kalangan WNI maupun keturunan Indonesia, tetapi juga warga Belanda, Belgia dan Jerman. Walikota Wassenaar, Jan Hoekema, menjadi tamu kehormatan.

Duta Besar RI di Den Haag, Retno L.P. Marsudi, menyampaikan bahwa IFPR 2014 juga menjadi ajang silaturahmi masyarakat Indonesia sekaligus mempererat hubungan Indonesia-Belanda, terutama dalam hal budaya kuliner dan produk dari Tanah Air.

Secara khusus, Dubes Retno menyampaikan apresiasi kepada Walikota Wassenaar dan jajarannya yang memberikan dukungan pada penyelenggaraan kegiatan KBRI yang memiliki lima properti, termasuk Wisma Duta, Wisma Tamu dan SIN.

Walikota Jan Hoekema dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasi pada penyelenggaraan IFPR karena sangat diminati warga Belanda dan warga negara lainnya. Koordinasi KBRI dan pihak-pihak terkait cukup baik sehingga kegiatan yang dihadiri ribuan orang berlangsung lancar, aman, dan tertib.

Pihak Pemerintah Kota (Gementee) Wassenaar bangga menjadi bagian IFPR, dan mengharapkan kerja sama kedua pihak akan semakin kuat di masa mendatang.

IFPR 2014 yang berlangsung selama seharian menampilkan berbagai kegiatan, diantaranya bazar produk Indonesia, kuliner Indonesia, lomba anak-anak dan panggung hiburan. Sekitar 10 stand menjual berbagai produk Indonesia, diantaranya baju batik, tas batik, kaos, dan beragam pernak-pernik kecantikan, serta asesoris rumah tangga.

Sekira 50 peserta bazaar kuliner yang tergabung dalam 35 marktkram (saung) menjual berbagai kuliner Indonesia, termasuk sate, bakso, rujak cingur, pempek, nasi kapau, nasi Bali maupun berbagai jajan tradisional Indonesia.

Areal bazaar makanan cukup luas dan terletak di halaman kiri SIN dan dipenuhi dengan pengunjung yang ingin mencicipi makanan Indonesia.

Selain itu, terdapat pula beberapa stand informasi kemasyarakatan seperti Diaspora Indonesia, Indonesia Satu (Asosiasi Chef Indonesia di Belanda), PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) dan SIN. Pada promosi budaya Indonesia, acara di panggung menampilkan kolaborasi kesenian/budaya tradisional Indonesia dan kontemporer.