PT Trinitan bangun industri pengolahan nikel di KEK Palu

id PT Trinitan,KEK Palu,BPST,TMM,Pemprov Sulteng,Longki Djanggola,Mulhanan Tombolotutu

PT Trinitan bangun industri pengolahan nikel  di KEK Palu

Gubernur Sulteng Longki Djanggola, bersama pihak PT TMM dan Direktur Utama PT BPST menekan tombol sebagai simbol peletakkan batu pertama pembangunan industri/smelter pengolahan nikel di KEK Palu oleh PT TMM. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)

Palu (ANTARA) - PT Trinitan Metals and Minerals (TMM) bersama Pemprov Sulteng dan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) sebagai perusahaan pengelola kawasan ekonomi khusus (KEK) Palu, meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan industri atau smelter pengolahan nikel dan galena di KEK tersebut, Rabu.

"Kami berinvestasi di Palu merupakan bagian dari komitmen PT Trinitan Metals and Minerals, untuk ikut berkontribusi untuk membangun bangsa Indonesia," ucap Direktur Utama PT Trinitan Metal and Mineral, Widodo Sucipto, saat menyampaikan sambutan pada acara peletakkan batu pertama pembangunan smelter pengolahan nikel, di KEK Palu, Rabu.

Widodo Sucipto menerangkan, TMM didirikan sejak tahun 2009, dalam waktu 10 tahun perusahaan berkembang sangat cepat baik dari sisi fasilitas dan lainnya. Ia menyebut, dengan penguasaan teknologi membuat produk TMM mampu menyuplai kebutuhan industri meliputi industri otomotif, industri kabel, industri plastik , industri karet dan industri perhiasan.

Berkaitan dengan pembangunan smelter pengolahan nikel, Direktur Utama PT BPST Mulhanan Tombolotutu menyampaikan bahwa KEK Palu mengalami perkembangan sangat pesat.

Mulhanan menerangkan, KEK Palu awalnya merupakan kawasan industri Palu (KIP) yang dibentuk pada tahun 2014. KIP dibina langsung oleh Kementerian Perindustrian.

Pada tahun 2017 kawasan industri Palu ditingkatkan statusnya oleh Pemerintah Republik Indonesia menjadi menjadi KEK Palu dan pada Tahun 2020 KEK Palu di resmikan Menko Perekonomian.

"Dalam perkembangannya, sudah ada 38 investor yang berinvestasi di KEK Palu, dan hari ini kita bisa melaksanakan peletakkan batu pertama pembangunan smelter galena dan nikel oleh perusahaan yang berskala besar yaitu PT Trinitan Metal and Mineral," kata Mulhanan.

"Kemudian ada enam perusahaan besar akan menyusul juga membangun smelter di kokasi KEK," ujar Mulhanan.

Direktur Perencanaan, Jasa dan Kawasan Badan Koordinasi Penanaman Modal RI , Nur Fuad , menyampaikan bahwa perkembangan investasi di KEK Palu yang meningkat pesat, mengantar Sulawesi Tengah menjadi daerah investasi terbesar ke tiga di Indonesia pada TW II.

“Kami ucapan terima kasih kepada PT Trinitan Metals and Minerals, yang sudah berkomitmen untuk berinvestasi di KEK Palu. Demikian juga kepada pemerintah provinsi yang sudah memfasilitas dan memberikan kemudahan untuk berinvestasi di KEK, sehingga peletakkan batu pertama pembangunan smelter galena dan nikel PT Trinitan Metals and Minerals dapat dilaksanakan," sebut Nur Fuad.

Berkaitan dengan itu, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola menyampaikan apresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya peletakkan batu pertama pembangunan smelter galena dan nikel oleh PT Trinitan Metals and Minerals.

Hal ini merupakam aktualisasi hasil penandatangan kerjasama antara PT Trinitan Metals and Minerals dengan PT Bangun Palu Sulawesi Tengah tanggal 16 September 2020 dimana dalam poin kerjasama tersebut PT BPST selaku perusahaan pengelola KEK Palu akan menyediakan lahan seluas 200 hektare area.

Gubernur menyampaikan sesuai dengan target PT TMM bahwa pabrik smelter itu akan beroperasi tahun 2021 dengan memanfaatkan teknologi ramah lingkungan dan murah dari sisi investasi dibanding tehnologi pemurnian nikel lainnya.

Gubernur juga menyampaikan bahwa KEK Palu memiliki posisi sangat strategis sebagai pintu utara yang lebih dekat ke Negara-negara tujuan eksport seperti Asia timur, di antaranya Jepang, Korea Selatan dan Tiongkok.
Gubernur Sulteng Longki Djanggola, menyampaikan sambutan pada peletakkan batu pertama pembangunan industri/smelter pengolahan nikel di KEK Palu oleh PT TMM. (ANTARA/HO-Biro Humas Setda Pemprov Sulteng)