Kemenag Sulteng gelar Jamarah hadapi musim haji 2021

id kemeng sulteng, jamarah haji,musim haji, haji, kanwil kemenag, rusman langke

Kemenag Sulteng  gelar Jamarah hadapi musim haji 2021

Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tengah, Rusman Langke saat menyampaikan arahannya pada kegiatan dialog hadapi musim haji 2021, di Palu, Rabu (4/11/2020). ANTARA/HO/ Yamin

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah kementerian Agama (Kemanag) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar kegiatan "Jagong" masalah  haji dan umrah (Jamarah) dalam rangka menghadapi musim haji tahun 2021.

"Kegiatan ini perlu dilakukan dalam menghadapi musim haji tahun depan, meskipun di tengah pandemi COVID-19," kata Kakanwil Kemenag Sulteng Rusman Langke saat menghadiri kegiatan Jamarah haji dan umrah, di Palu, Rabu.

Rusman juga menjelaskan jagong yang berasal dari bahasa jawa yang juga biasa disebut jagongan, yang artinya bincang-bincang melibatkan sejumlah lembaga, tokoh dan kelompok yang berkepentingan dalam penyelenggaraan haji dan umrah.

Dia memaparkan kegiatan Kemenag yang berkolaborasi dengan Komisi VIII DPR-RI ini merupakan upaya pembinaan terhadap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), tidak terkecuali di Sulteng.

"Sekaligus juga memberi informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji tahun depan, serta menghimpun masukan untuk penyelenggaraan amanah rukun Islam kelima pada tahun-tahun berikutnya," ujarnya.

Kakanwil mengemukakan sejauh ini pelaksanaan ibadah haji mulai dari pelayanan, pembinaan sampai pada perlindungan terhadap para jamaah terlaksana dengan baik, sebagaimana penilaian Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa pelayanan haji di Sulteng sangat memuaskan. 

"Kami sangat bersyukur kegiatan ini masih bisa dilakukan, meskipun panfemi COVID-19 masih merebak di Tanah Air , tetapi kita masih memikirkan masalah umat," ujar Rusman.

Menurut dia, meskipun pelayanan haji di Sulteng dinilai baik, namun pemerintah sebagai penyelenggara tidak boleh terlena dengan pujian tersebut.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu perbaikan-perbaikan kekurangan, dan bisa dibantu oleh kelompok-kelompok manasik haji dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji. 

"Segala masalah tentang haji dan umrah kita akan bahas supaya tercipta solusi dalam rangka perbaikan pelayanan supaya tahun-tahun akan datang kita bisa melaksanakan ibadah dengan layanan terbaik," kata Rusman,. 

Sekretaris Ditjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Ramadhan Harisman mengatakan, sejumlah masalah sering kali terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji, salah satunya menyangkut penempatan jamaah saat berada di Kota Makkah.

Di samping itu, pelayanan petugas haji juga diatur sesuai zonasi, sebagai upaya memitigasi kendala bahasa yang menjadi masalah selama ini, termasuk menyarankan pemerintah Arab Saudi menyajikan makanan kepada jamaah haji tanah air sesuai dengan kuliner Indonesia.

"Penyesuaian makanan ini agar selera makan jamaah bertambah. Kalau selera makan bagus, maka energi juga pasti bagus. Hal ini sangat mempengaruhi ketika jamaah sedang melakukan perjalanan di titik-titik tertentu," ujar Ramadhan.