Dinas Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengingatkan penjamu makanan maupun perhotelan dan restoran agar selalu memperhatikan kebersihan dan kehigienisan pengolahan bahan makanan.
"Kehigienisan itu penting diperhatikan, jangan sampai dapur pengolahan bersinggungan dengan bahan-bahan kimia yang dapat mengganggu kesehatan konsumen," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan Dinkes Palu Rochmat Jasin yang ditemui di Palu, Kamis.
Ia menjelaskan pentingnya pengolahan bahan makanan yang higienis untuk menghindari potensi terjadinya kasus luar biasa (KLB) akibat keracunan pangan yang dampak terburuknya bisa berujung pada kematian jika tidak ditangani secara serius.
Oleh karena itu, dalam upaya mengantisipasi KLB, Pemkot Palu telah melakukan langkah-langkah konkret, di antaranya menugaskan tim melakukan pemeriksaan tempat dan proses pengolahan hingga uji sampel bahan makanan guna memastikan tidak ada penggunaan bahan-bahan kimia agar aman dikonsumsi masyarakat.
Tidak terkecuali pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), khususnya mereka yang menjajakan kuliner, juga dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan bekerja sama dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
"Tahun 2021 sempat terjadi KLB di Palu akibat keracunan makanan. Kami bersama BPOM telah melakukan uji sampel," ucap Rochmat.
Meski kasus seperti ini minim di ibu kota Sulteng, katanya, namun upaya pencegahan tetap harus dilakukan, karena potensi KLB keracunan pangan kapan saja bisa terjadi jika penyajian makanan atau penjamu lalai dalam proses pengolahan.
"Faktor pemicu tidak hanya disebabkan bahan kimia, bakteri juga bisa memicu. Urusan makanan wajib higienis, tujuannya untuk menghindari keracunan, begitu pun jajanan-jajanan lainnya, kebersihan harus diutamakan," kata Rochmat menambahkan.
Guna mengoptimalkan pengawasan, Dinkes Palu melibatkan Puskesmas ikut membantu, agar makanan di konsumsi masyarakat terjamin kebersihan dan memberikan dampak manfaat terhadap tubuh.
