Pelatih kagum performa Ginting dan Ahsan/Kevin yang makin baik
Bangkok (ANTARA) - Pelatih tunggal dan ganda putra PP PBSI Irwansyah dan Herry Iman Pierngadi mengaku kagum dengan performa Anthony Sinisuka Ginting dan pasangan Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo saat berlaga pada perempat final Piala Thomas melawan China, Kamis.
Menurut Irwansyah, kesuksesan Ginting mendulang poin pertama bagi timnas menjadi pertanda bahwa performa anak didiknya itu mulai mengalami perbaikan setelah selalu kalah dalam tiga pertandingan pada babak penyisihan Grup A.
"Performa Ginting jauh lebih baik. Dari hari ke hari penampilannya terus meningkat dan membaik. Ini tentu positif bagi dia agar kepercayaan dirinya makin meningkat," kata Irwansyah saat berada di Bangkok, Thailand, Jumat.
Pada partai pembuka, Ginting sudah mampu mengontrol permainan dan menerapkan strategi yang tepat sejak awal gim. Pebulu tangkis China, Zhao Jun Peng yang menjadi lawan Ginting, tak sanggup mengembangkan permainannya pada gim pertama.
Menurut analisis Irwansyah, kendala yang dialami anak didiknya pada gim kedua dikarenakan Zhao sudah mampu beradaptasi dengan pola permainan Ginting. Ia pun berbalik menekan sehingga strategi Ginting seperti gim pertama menjadi tumpul.
Gim ketiga, Ginting menerapkan variasi serangan ke kanan dan kiri, juga mengandalkan permainan depan yang lebih unggul. Akhirnya ia bisa in lagi dan keluar dari tekanan.
"Mengetahui Zhao kewalahan, ia pun kembali ke mode menyerang dan terus merongrong pertahanan lawannya setiap ada kesempatan," kata Irwansyah menceritakan.
Sementara Ahsan/Kevin, sebelumnya pada babak penyisihan juga tak bisa mencatatkan kemenangan saat dipasangkan pertama kali. Namun pada penampilan kedua kala menghadapi Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi pada partai kedua perempat final, mereka menang dua gim langsung.
Menurut Herry, kunci kemenangan Ahsan/Kevin terletak pada faktor kesabaran yang lebih terjaga dibanding penampilan pertama.
"Permainan Kevin/Ahsan jauh lebih baik dibanding kemarin. Tidak grusah-grusuh. Lebih tenang dan nyaman bermain," kata Herry menyikapi penampilan pemain yang masing-masing menempati peringkat satu dan dua dunia.
Kualitas permainan Ahsan/Kevin benar-benar keluar secara maksimal pada laga yang berlangsung selama 38 menit menghadapi Liu/Ou.
"Mentalitas dan kematangan Ahsan/Kevin begitu terasa, sementara lawan malah kurang lepas dan tertekan. Beberapa kali salah sendiri dan permainannya tidak lepas," papar Herry.
Menurut Irwansyah, kesuksesan Ginting mendulang poin pertama bagi timnas menjadi pertanda bahwa performa anak didiknya itu mulai mengalami perbaikan setelah selalu kalah dalam tiga pertandingan pada babak penyisihan Grup A.
"Performa Ginting jauh lebih baik. Dari hari ke hari penampilannya terus meningkat dan membaik. Ini tentu positif bagi dia agar kepercayaan dirinya makin meningkat," kata Irwansyah saat berada di Bangkok, Thailand, Jumat.
Pada partai pembuka, Ginting sudah mampu mengontrol permainan dan menerapkan strategi yang tepat sejak awal gim. Pebulu tangkis China, Zhao Jun Peng yang menjadi lawan Ginting, tak sanggup mengembangkan permainannya pada gim pertama.
Menurut analisis Irwansyah, kendala yang dialami anak didiknya pada gim kedua dikarenakan Zhao sudah mampu beradaptasi dengan pola permainan Ginting. Ia pun berbalik menekan sehingga strategi Ginting seperti gim pertama menjadi tumpul.
Gim ketiga, Ginting menerapkan variasi serangan ke kanan dan kiri, juga mengandalkan permainan depan yang lebih unggul. Akhirnya ia bisa in lagi dan keluar dari tekanan.
"Mengetahui Zhao kewalahan, ia pun kembali ke mode menyerang dan terus merongrong pertahanan lawannya setiap ada kesempatan," kata Irwansyah menceritakan.
Sementara Ahsan/Kevin, sebelumnya pada babak penyisihan juga tak bisa mencatatkan kemenangan saat dipasangkan pertama kali. Namun pada penampilan kedua kala menghadapi Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi pada partai kedua perempat final, mereka menang dua gim langsung.
Menurut Herry, kunci kemenangan Ahsan/Kevin terletak pada faktor kesabaran yang lebih terjaga dibanding penampilan pertama.
"Permainan Kevin/Ahsan jauh lebih baik dibanding kemarin. Tidak grusah-grusuh. Lebih tenang dan nyaman bermain," kata Herry menyikapi penampilan pemain yang masing-masing menempati peringkat satu dan dua dunia.
Kualitas permainan Ahsan/Kevin benar-benar keluar secara maksimal pada laga yang berlangsung selama 38 menit menghadapi Liu/Ou.
"Mentalitas dan kematangan Ahsan/Kevin begitu terasa, sementara lawan malah kurang lepas dan tertekan. Beberapa kali salah sendiri dan permainannya tidak lepas," papar Herry.