MotoGP Jerman: Marquez hadapi ujian berat sebagai raja di Sachsenring

id motogp,grand prix jerman,marc marquez

MotoGP Jerman: Marquez hadapi ujian berat sebagai raja di Sachsenring

Pebalap tim Repsol Honda Marc Marquez menuju parc ferme setelah mengklaim pole position Grand Prix Jepang di Sirkuit Motegi. (24/9/2022) (AFP/TOSHIFUMI KITAMURA)

Jakarta (ANTARA) - Marc Marquez akan menjalani ujian berat untuk mempertahankan statusnya sebagai "raja" dari Sirkuit Sachsenring saat MotoGP tiba di Jerman untuk balapan seri ketujuh musim 2023 pada akhir pekan ini.

Di sirkuit sepanjang 3,67km itu, Marquez menjadi pebalap tersukses dengan 11 kemenangan dari 11 penampilan terakhirnya di seluruh kelas sejak 2010.

Marquez layak mendapatkan julukan "SachsenKing" karena belum terkalahkan sejak 2013 dengan delapan podium teratas di kelas MotoGP, paling terkini pada 2021 ketika ia merebut kemenangan emosional pertamanya sejak cedera berkepanjangan pada 2020.

Sang pebalap tim Repsol Honda akan berupaya mengobati frustasi yang ia dapatkan setelah terjatuh di Italia pekan lalu, dan belum berhasilnya ia menyelesaikan satu balapan Grand Prix pun pada musim ini.

Mugello terbukti sangat berat ditaklukkan oleh Marquez, yang kini mengalihkan fokusnya dari salah satu sirkuit tercepat di kalender ke salah satu yang paling lambat dan teknis di saaat Honda terus berbenah meningkatkan performa motor mereka.

"Ketika Anda menjalani akhir pekan yang sulit, hal terbaik yang bisa terjadi adalah langsung balapan lagi," kata Marquez dikutip laman resmi tim.

"Kami tiba di Sachsenring, trek yang sangat saya sukai dan banyak kesuksesan di sana. Tentunya, saya ingin tampil baik, fokus dan determinasi 100 persen seperti biasanya.

"Akan ada banyak penantang tahun ini dan kami perlu bekerja dengan baik sejak start akhir pekan untuk menyiapkan Sabtu dan Minggu dan meneruskan pengembangan Honda," kata Marquez yang absen di Jerman tahun lalu karena melanjutkan pemulihan cederanya.

Di saat Marquez belum mampu mengeluarkan "keangkeran" motor RC213V tahun ini, Francesco Bagnaia menikmati salah satu tunggangan paling stabil dan terkuat yang membawanya kokoh di puncak klasemen.

Sang pebalap tim Ducati Lenovo telah memenangi tiga balap Grand Prix dan tiga sprint dan bercokol di puncak dengan keunggulan 21 poin atas Marco Bezzecchi, yang menunggangi Ducati yang setahun lebih tua.

Pebalap Italia ini memantapkan posisinya sebagai juara dunia bertahan dengan selebrasi ala sang mentor Valentino Rossi saat merayakan akhir pekan yang sempurna di Mugello.

Pecco juga menjalani awal musim yang kuat, tidak seperti musim lalu saat ia tertinggal 91 poin dari pimpinan klasemen saat tiba di Jerman.

"Akhir pekan di Mugello sangat sempurna dan memberi saya kekuatan yang tepat menghadapi akhir pekan di Jerman," kata Bagnaia.

"Saya paham benar sirkuit di Tuscan itu... tapi perasaan saya dengan Desmosedici membantu saya membuat perbedaan. Saya harap dapat menemukan perasaan itu lagi segera setelah tiba di Sachsenring."

Sementara itu, pemenang GP Jerman tahun lalu Fabio Quartararo ingin melupakan performa buruk Yamaha di Mugello.

Juara dunia 2021 itu saat ini berada di peringkat delapan klasemen dengan jarak 77 poin dari Bagnaia.

"Mugello sangat berat, tapi kami belajar dari kesalahan kami," kata Quartararo.

"Tahun lalu saya menang di Sachsenring, tapi sirkuit itu cukup sempit. Itu membuat menyalip lebih sulit."

Kualifikasi dan posisi start akan menjadi kunci di Jerman, kata sang pebalap Prancis.

Akhir pekan nanti akan menyaksikan Grand Prix ke-84 yang digelar di Jerman dan yang ke-25 di Sirkuit Sachsenring.

Dibangun pada 1998, Sachsenring pada awalnya memiliki desain lintasan sepanjang 3,508km. Menyusul modifikasi pada 2001 dan sedikit perubahan pada 2003, lintasan sirkuit itu menjadi 3,671km dan menjadi salah satu dari empat sirkuit yang menjalankan balapan berlawanan arah jarum jam selain Austin, Philip Island dan Valencia.