Pimpinan DPR terima delegasi Universitas Tsinghua bahas teknologi

id Cucun Ahmad Syamsurijal,Wakil Ketua DPR,Universitas Tsinghua,perkembangan teknologi

Pimpinan DPR terima delegasi Universitas Tsinghua bahas teknologi

Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal usai pertemuan dengan delegasi Universitas Tsinghua di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025). (ANTARA/Melalusa Susthira K.)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal melangsungkan pertemuan dengan delegasi Universitas Tsinghua, Republik Rakyat China, membahas perkembangan produk teknologi China yang dihasilkan dari riset-riset perguruan tinggi negara tersebut.

"Kami terima tamu dari Tsinghua University. Ini satu terobosan baru bagaimana dari Tsinghua memberikan paparan tentang perkembangan teknologi di China yang sudah banyak dirasakan atau dipakai oleh masyarakat Indonesia," kata Cucun usai pertemuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.

Dia lantas berkata, "Produk-produk yang sudah bisa menyaingi produk-produk Eropa, terutama dalam transportasi seperti mobil yang sekarang sudah banyak dari China. Persaingannya cukup luar biasa, ternyata dihasilkan oleh para akademisi-akademisi riset dari Tsinghua."

Dia menyebut hal tersebut dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi dalam negeri untuk mendapatkan dukungan negara guna menghasilkan inovasi-inovasi teknologi canggih serupa.

"Ini satu pelajaran bagus bagaimana perguruan tinggi kita juga harus diperkuat oleh negara bisa memproduksi hasil kajian-kajian teknologi terbaru, kajian-kajian teknologi modern, seperti transportasi ataupun juga alat-alat komunikasi lainnya yang itu lahir dari perguruan tinggi," tuturnya.

Dia mengatakan hasil riset teknologi yang dikembangkan Universitas Tsinghua bahkan dapat menghasilkan teknologi pesawat nirawak atau drone yang bisa melampaui belasan ribu pulau.

"Ini sangat efektif dan efisien dari sisi harga atau apapun juga memindahkan orang atau dalam kondisi accident ada bencana atau apapun bisa menggunakan alat transportasi yang mereka sudah hasilkan.

Teknologi tersebut, kata dia, dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah.

"Tinggal ya apakah nanti regulasinya tepat atau enggak dengan yang ada di negara kita karena di mereka ini government-nya saja sudah menggunakan semua untuk rescue atau apapun pakai drone," kata dia.


Pewarta :
Editor : Andriy Karantiti
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.