Bogor (antaranews.com) - Pemerintah Indonesia mengecam keras keputusan
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui Jerusalem sebagai ibu kota
Israel, yang akan memicu guncangan stabilitas keamanan dunia.
"Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika serikat terhadap
Jerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Presiden Joko Widodo di Istana
Kepresidenan Bogor, Kamis.
Indonesia, lanjut Presiden, meminta
AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut. "Keputusan itu telah
melanggar berbagai resolusi di PBB yang AS menjadi anggota, dan ini bisa
menguncang stabilitas keamanan dunia," katanya.
Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/12) membalikkan kebijakan
puluhan tahun Amerika Serikat dengan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota
Israel dan menyatakan akan memulai proses untuk memindahkan kedutaan
besarnya dari Tel Aviv ke Jerusalem.
Keputusan Trump itu membahayakan peranan historis Amerika Serikat
sebagai penengah dalam konflik Israel-Palestina, juga memicu timbulnya
kericuhan hubungan AS dengan sekutu-sekutu Arab, yang diandalkan
Washington untuk membantunya melawan Iran dan memerangi kalangan milisi
Islamis Sunni.
Israel menganggap Jerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi dan tak
terbagi serta menginginkan semua kedutaan asing ditempatkan di sana.
Palestina juga menginginkan Jerusalem menjadi ibu kota negara Palestina
merdeka di masa depan.
Kota itu direbut Israel dalam perang tahun 1967 dan kemudian
diduduki. Tindakan Israel mencaplok wilayah itu terus ditentang oleh
dunia internasional. (skd)
Indonesia kecam kebijakan AS soal Jerusalem
Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika serikat terhadap Jerusalem sebagai ibu kota Israel