Palu, 1/8 (Antara) - Perum Bulog akan memperluas pemasaran daging kerbau beku impor dari India ke seluruh daerah di Sulteng untuk memenuhi kebutuhan nasyaraat dan menjamin stabilitas harga daging di pasaran.
Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Divre Sulteng Gutomo mengemukakan di Palu, Rabu, untuk tahap pertama ini, Bulog baru memiliki gudang dan peralatan pendingin daging beku di Kota Palu berkapasitas tujuh ton.
"Dari kapasitas itu, Bulog Sulteng baru mengisi enam ton daging beku yang didatangkan dari India, sehingga pemasarannya masih terbatas di Kota Palu saja," ujarnya.
Namun ke depan, kata Gutomo, Bulog Sulteng akan memperluas pemasaran daging kerbau beku ke Kabupaten Banggai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tiga daerah yakni Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.
Masalah pemasaran, menurut dia, tidak ada hambatan berarti karena di Palu sendiri saat ini banyak pedagang bakso, siomai, restoran dan hotel yang membutuhkan daging dalam jumlah yang memadai.
Juga di Kota Palu banyak masyarakat yang selama ini senang mengkonsumsi daging kerbau lokal.
Apalagi, katanya, daging kerbau dari India, kualitasnya tidak perlu diragukan lagi. Di India sendiri pendudukanya mengonsumsi daging kerbau.
"Kalau di Indonesia dikenal daging sapi, tapi di India justru daging kerbau," kata Gutomo.
Sebelumnya Gubernur Sulteng Longki Djanggola mengatakan telah memberikan rekomendasi kepada Bulog Sulteng untuk memasok daging kerbau beku agar ketersediaan daging untuk kebutuhan pasar di daerah ini terjaga.
Gubernur mengatakan dengan masuknya daging kerbau ke Sulteng dan tahap pertama ini baru dipasarkan di Kota Palu diharapkan bisa menjaga kestabilan harga daging sapi di pasaran lokal.
Sulteng sendiri dalam beberapa tahun terakhir ini telah memenuhi kebutuhan daging masyarakat di daerah itu dari hasil produksi petani di sejumlah kabupaten dan kota di Sulteng.
Dalam beberapa tahun ini, Sulteng gencar melakukan pengembangan ternak sapi potong untuk kebutuhan masyarakat maupun pasar luar.
Para pedagang di Sulteng sejak dahulu sudah mengantarpulaukan ternak sapi potong ke beberapa daerah,termasuk ke Kaltim dan hingga kini pengiriman ternak sapi potong ke daerah itu masih terus berlanjut.
Gubernur mencanangkan program sejuta ekor ternak sapi hingga 2021. Pada 2018 ini, populasi ternak sapi di Sulteng baru mencapai sekitar 400.000 ekor.
Harga daging sapi segar di pasaran lokal saat ini berkisar Rp110.000/kg. Harga daging sapi beku dijual di pasar modern Rp80.000/kg dan harga daging kerbau beku asal India dijual Bulog kepada konsumen Rp80.000/kg.
Berita Terkait
Dinas Peternakan Parimo sebut program Sikomandan tetap prioritas
Rabu, 10 Januari 2024 18:32 Wib
Kerbau di area Bandara Lombok ganggu penerbangan
Kamis, 11 Mei 2023 11:26 Wib
Satpol PP bongkar paksaan kandang kerbau di area bandara Lombok
Rabu, 10 Mei 2023 13:19 Wib
Impor sebanyak 28,5 ton daging kerbau ilegal
Rabu, 8 Februari 2023 9:04 Wib
Sulteng hentikan sementara pasokan hewan ternak dari luar daerah
Sabtu, 9 Juli 2022 5:37 Wib
Bulog Sulteng tambah 14 ton daging kerbau beku untuk Idul Adha
Minggu, 3 Juli 2022 19:24 Wib
Bulog tambah stok daging kerbau beku di Sulteng
Rabu, 8 Juni 2022 14:12 Wib
52 sapi dan kerbau terjangkit wabah PMK di Kabupaten Solok
Kamis, 26 Mei 2022 19:33 Wib