Bulog Sulteng sisir titik panen

id beras, bulog, sulteng

Bulog Sulteng sisir titik panen

Seorang buruh sedang memikul beberapa karung beras di gudang Bulog di Kelurahan Tondo, Palu Utara. (Foto antara/Anas Masa)

 Palu, (Antaranews Sulteng) - Perum Bulog Sulawesi Tengah akan menyisir titik-titik panen yang ada di daerah itu guna meningkatkan pembelian beras produksi petani?masa panen raya yang berlangsung pada Juli-Desember 2018.

 Kepala Bidang Pengadaan dan OPP Perum Bulog Divisi Regional Sulteng, Bahar Haruna di Palu, Rabu mengatakan sudah mengetahui lokasi panen di sejumlah daerah di provinsi ini yang sedang dan akan memasuki masa panen besar.

Ada sejumlah wilayah di Sulteng yang sekarang sedang berlangsung panen seperti di Tolai, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) merupakan lumbung beras terbesar di provinsi ini.

Wilayah lainnya di Kabupaten Banggai, Morowali dan Morowali Utara, dan sebagian Kabupaten Donggala yang selama ini juga termasuk penghasil beras di Sulteng.

Semua kekuatan akan dikerahkan Bulog untuk mengenjot pengadaan beras kebutuhan stok nasional di daerah itu.

"Kita selama ini dibantu oleh TNI dan juga swasta (mitra) yang memiliki penggilingan padi. Jika semua kekuatan tersebut bergerak di lapangan, niscaya penyerapan beras produksi petani oleh Bulog yang ditargetkan sebanyak 50 ribu ton pada 2018 bisa terealisasai," katanya.

Meski, kata dia, hingga kini prosentase pengadaan masih kecil sekitar 24 persen dari prognosa, tetapi masih ada kesempatan bagi Bulog untuk mengejar target sampai bulan Desember 2018.

 "Masih ada waktu lima bulan lagi bagi Bulog ntuk membeli beras petanidalam jumlah besar," kata Bahar.

Realisasi pengadaan beras di Kabupaten Banggai sampai sekarang ini baru sekitar 2.000 ton dari sasaran 13.006 ton, menyusul Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong 6.009 ton dari proyeksi pembelian selama setahun sebanyak 21.510 ton, Poso, Tojo,Morowali dan Morowali Utara 1.867 ton dari prognosa 10.996 ton dan Kabupaten Tolitoli/Buol baru sekitar 500 ton dari target semula 4.488 ton.

 Rais, seorag mitra Bulog Sulteng mengaku cukup kesulitan membeli beras petani karena harga pembelian pedagang jauh diatas HPP (harga pembelian pemerintah).

 Bulog membeli beras petani sampai di gudang penampungan sesuai HPP beras sebesar Rp8.030/kg. Harga pembelian pedagang pengumpul terutama dari Manado dan Gorontalo langsung ke petani dan penggilingan besar di seluruh kabupaten/kota di Sulteng rata-rata Rp8.500/kg.

??? "Kami cukup berusaha juga membeli dan kemudian menjualnya kepada Bulog, tetapi jumlahnya tidak banyak seperti yang dilakukan oleh para pedagang pengumpul," kata dia.

 Namun demikian, seperti p[ada tahun-tahun sebelumnya, target pengadaan selalu bisa terpenuhi di saat panen raya pada semester II yang kini sementara berlangsung di beberapa daerah penghasil beras di Provinsi Sulteng.

 Rais merupakan salah satu dari sejumlah mitra Bulog yang selama ini mendukung kegiatan pengadaan beras stok nasional di Sulteng. Pengusaha muda itu memiliki sejumlah penggilingan padi di Kabupaten Sigi dan kabupaten lainnya di Provinsi Sulteng. Budi Suyanto