Luwuk, (Antaranews Sulteng) – Dua wisatawan mancanegara (Wisman) asal Spanyol mengakui dan menikmati keindahan dari destinasi wisata air terjun Ayus di Kelurahan Hanga-hanga, Kecamatan Luwuk Selatan, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Mereka pasangan suami isti, Eva dan Pipe yang didampingi pemandu wisata lokal Ana. Eva mengaku sangat takjub dengan kondisi alam di air terjun Ayus yang masih terjaga kealamiannya.
“Sangat indah. Bagus. Ini harus dijaga jangan sampai ada sampah. Karena saya banyak berkunjung ke destinasi wisata di Sulawesi, kebanyakan susah menjaga sampah,” kata Eva kepada Antara, Minggu.
Dia menyarankan agar pengelol dapat membuat pegangan untuk pengunjung, ketika melewati tebing di tepi sungai. Namun, dia menolak jika jalur jalan yang ada dibuat dengan konstruksi beton, karena dapat menghilangkan kealamian air terjun itu.
“Kalau ada bangunan, jangan pakai atap seng, tapi pakai saja atap yang menunjukkan kondisi alami dari wilayah air terjun. Pengunjung dari luar negeri, lebih suka berkunjung ke tempat-tempat yang masih alami seperti ini,” ungkapnya.
Berbeda dengan Eva, sang suami, Pipe, mengatakan tempat-tempat wisata seperti air terjun Ayus sebaiknya tidak terlalu banyak dipublikasikan. Karena, akan mengundang banyak pengunjung yang datang.
“Yang saya takutkan, ketika pengunjung banyak, justru kebersihannya tidak dapat terjaga. Karena kebanyakan destinasi wisata, tidak mampu mengendalikan sampah dari pengunjung,” imbuhnya.
Pemandu wisata lokal, Anna berharap kondisi alam yang ada tetap terjaga serta adanya sentuhan pemerintah untuk pembuatan titian bagi pengunjung.
"Jalur di tebing sangat tinggi dan berbahaya bagi mereka yang memiliki gangguan jantung," ujarnya.
Air terjun Ayus dapat ditempuh sekira 30 menit dari pusat kota Luwuk, dengan menggunakan kendaraan bermotor. Kemudian. perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki menyusuri tebing sungai, sekira 10 menit untuk tiba di air terjun.
Hawa dingin air terjun Ayus akan menyambut setiap pengunjung yang datang.
Akan tetapi, pengunjung harus waspada ketika akan mengunjungi destinasi ini.
Karena, perjalanan selama 10 menit akan melewati tebing licin dan cukup memacu adrenalin. Pengunjung harus melewati pipa air bersih dan air yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga air di tepi tebing.
Selain itu, kondisi jalur yang licin juga berbahaya bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Namun, saat tiba di lokasi air terjun, semua tantangan itu akan terbayar dengan keindahan air terjun dan eksotisnya alam yang memanjakan mata.
Warga setempat, Agus Sandagang mengungkapkan air terjun itu diberi nama Ayus, karena dahulu kala wilayah tersebut didiami oleh suku Saluan Loinang dan nama perkampungannya adalah Ayus.
Meski begitu, warga setempat lebih akrab menyebutnya air terjun Laumarang. Laumarang merupakan nama pemilik lahan dimana terdapat air terjun indah ini.
“Pengunjung menyebutnya air terjun Laumarang, sesuai nama pemilik lahan pertama. Tapi nama aslinya adalah air terjun Ayus. Untuk data dan sejarahnya ada,” kata Agus.