Mendag bicara revolusi industri 4.0 di forum AECC

id mendag,lukita

Mendag bicara revolusi industri 4.0 di forum AECC

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan pandangannya pada acara Indonesia Palm Oil Conference 2018 and 2019 Price Outlook (IPOC 2018) di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/11/2018). Konferensi IPOC 2018 membahas sejumlah isu seperti bagaimana pengembangan sektor kelapa sawit dapat berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/wsj.)

Singapura,  (Antaranews Sulteng) - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita memaparkan revolusi industri 4.0 dalam ASEAN Economic Community Council (AECC) ke-17 yang berlangsung di Suntec Convention Centre, Singapura, Senin.



Menteri Perdagangan RI selaku Alternate ASEAN Economic Community Council (AECC) Indonesia memimpin Delegasi RI pada Pertemuan ke-17 AECC itu.



Pada pertemuan tersebut Mendag mengatakan bahwa revolusi Industri 4.0 membawa perubahan besar, karena kecepatan serta dampaknya pada berbagai sistem.



Dengan demikian, masyarakat ASEAN harus menyesuaikan dengan perkembangan agar tidak tertinggal.



Pada pertemuan tersebut, para menteri AECC membahas perkembangan kerja sama ekonomi, seperti revolusi industri 4.0, monitoring dan evaluasi prioritas ASEAN tahun 2018 dan FTA Assessment.



Pada 4 April 2018, Presiden Joko Widodo meluncurkan peta jalan (roadmap) terkait revolusi industri ke-4 atau industry 4.0. 



Dalam Regional Conference on Industrial Development (RCID) di Bali, Kamis (8/11) Indonesia menggandeng negara Asia Pasifik untuk melakukan akselerasi Industri 4.0.



Pada pertemuan tersebut, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa transformasi terhadap industri 4.0 akan membawa suatu negara ke model bisnis baru pada industri manufaktur yang dapat memberi daya saing dan nilai tambah yang lebih tinggi.



Airlangga menjelaskan bahwa untuk mengubah menjadi negara yang kompetitif di era revolusi industri 4.0, diperlukan integrasi konektivitas, teknologi, informasi dan komunikasi. Upaya ini mampu mengarahkan proses industri yang lebih efisien dan menghasilkan produk yang lebih berkualitas.



Peta jalan ini mendukung visi Presiden Jokowi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.



Peta jalan Making Indonesia 4.0 itu ditetapkan oleh Presiden sebagai salah satu agenda nasional Indonesia.