Semen di pasaran Kota Palu langka

id semen, palu

Semen di pasaran Kota Palu langka

Penjual semen (antaranews)

Disperindag: terjadi kenaikan harga pada semua jenis bahan bangunan dipicu karena permntaan meningkat dan stok terbatas.
Palu (Antaranews Sulteng) - Ketersediaan semen di pasaran Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, setelah bencana gempabumi 7,4 SR dan tsunami kini langka.

Pantauan Antara, Selasa, beberapa pemilik toko yang menjual berbagai bahan bangunan di Kota Palu mengaku sudah tidak memiliki persediaan semen.

"Kalau semen, semua jenis yakni Tonasa, Tiga Roda, dan Besowa kosong," kata Marni, salah seorang karyawan salah satu toko bangunan di bilangan Jalan Monginsidi, Kecamatan Palu Selatan.

Ia mengaku sudah hampir sepekan ini, semen kosong karena belum mendapat pasokan.

Tetapi, kata dia, untuk bahan bangunan lain seperti seng dan tripleks, stok masih cukup aman tetapi harganya sudah naik.

Hal senada juga disampaikan Rudi, seorang penjual bahan bangunan di bilangan Jalan Towua. Pedagang itu juga mengaku tidak lagi memiliki stok semen di gudang sudah habis terjual.

Menurut informasi, katanya, kapal pengangkut semen dari Makassar ke Kota Palu masih dalam perjalanan.

"Ya mudah-mudahan saja pasokan secepatnya tiba dan semen di  pasaran kembali tersedia, mengingat banyak yang membutuhkannya.

Dia mengaku selama masa tanggap darurat transisi ke pemulihan sejak 26 Oktober 2018, permintaan akan berbagai jenis bahan bangunan di Palu meningkat drastis.

Masyarakat membutuhkan banyak bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami.

Apalagi, kata dia, pemerintah dan sejumlah pihak peduli bencana alam di Sulteng sedang gencar-gencarnya membangun hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana gempabumi dan tsunami di Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

Dan beberapa jenis bahan bangunan termasuk semen banyak dibutuhkan.

"Wajar jika semen di pasaran sampai langka, sebab permintaan meningkat dan pasokan belum tiba," kata Rudi.

Harga semen di pasaran terakhir dijual Rp65.000/sak, seng gelombang Rp43.900/lembar dan tripleks Rp53.000/lembar.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Zainuddin Hak membenarkan semen di pasaran sudah beberapa hari ini kosong.

Kelangkaan bahan bangunan itu dikarenakan permintaan meningkat dan pasokan belum tiba.

Dia juga mengatakan terjadi kenaikan harga pada semua jenis bahan bangunan dipicu karena permntaan meningkat dan stok terbatas.

Namun, kata dia, kenaikan masih dalam batas kewajaran.

Dia berharap dalam waktu dekat ini, sudah mendapatkan pasokan semen sehingga bahan bangunan tersebut kembali tersedia dalam jumlah emadai di toko-toko pengecer.
 
Sejumlah semen bantuan dari PT Bank Bukopin Tbk untuk perbaikan bangunan dan infrastruktur pasca gempa siap untuk didistribusikan usai penyerahan secara simbolis di Kantor Bank Bukopin Cabang Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (9/11/2018). (Antaranews Sulteng/Moh. Hamzah)