1.040 UMKM di Palu terdampak bencana

id Umkm,palu,bencana

1.040 UMKM di Palu terdampak bencana

Iluatrasi pelaku usah kecil. (Antaranews Sulteng)

Bantuan stimulan bukan berbentuk uang melainkan barang
Palu (Antaranews Sulteng) - Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Kota Palu mencatat sebanyak 1.040 usaha UMKM di wilayah itu terdampak bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi, 28 September 2018 lalu.

"Kami upayakan usaha itu akan mendapat bantuan sebagai stimulan usaha," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Palu, Setyo Susanto dihubungi, Kamis.

Setyo menjelaskan saat ini pihaknya sudah menyusun rencana aksi pemulihan untuk jangkan pendek terhitung mulai 2019-2021.

Data usaha terdampak itu kata dia, berdasarkan hasil validasi data yang dilakukan instansinya. Usaha itu dinyatakan layak mendapat bantuan sebagai stimulan untuk merintis kembali usaha mereka.

Setyo menjelaskan di tahun 2019, pihaknya lebih memfokuskan untuk penyediaan peralatan dan bahan baku bagi pelaku usahan kecil yang terdampak bencana sesuai data yang diterima. Rencana aksi itu dilakukan serentak, mulai dari pemulihan di bidang sosial, infrastruktur dan ekonomi. 

"Bantuan stimulan bukan berbentuk uang melainkan barang," ujarnya.

Baca juga: Akademisi : pemerintah bentuk kelompok usaha perempuan pascabencana

Kata Setyo, selama proses pemenuhan kebutuhan pelaku usaha kedepan, pihaknya dibantu lembaga maupun relawan yang peduli terhadap UKM.

Menurut Setyo, sejumlah pihak telah menyalurkan bantuan pemulihan bidang ekonomi di sektor usaha kecil, sebanyak 300 unit fasilitas usaha kepada pelaku UMKM, baik dari pemerintah pusat melalu Kementerian Koperasi dan UKM, Pemerintah Kota Surabaya, termasuk komunitas kerukunan keluarga Tionghoa.

"Selain pemenuhan peralatan dan bahan baku, tahun ini kami juga melakukan pendampingan produksi," tambah Setyo.

Kata Setyo, 1.040 UMKM terdampak, tidak semua dari mereka yang tidak bisa melanjutkan usahanya secara mandiri. 

"Prioritas tahap awal, mereka yang betul-betul kehilangan modal dan tempat usaha," kata Setyo.

Baca juga: Pelaku UMKM mitra PT. Telkom ikut 'trauma healing'

Sementara, mereka yang masih bisa menjalankan usaha dengan dana seadanya, akan dimasukan untuk segmen berikutnya.

Selain itu, pendampingan pemulihan jangka pendek juga akan melibatkan koperasi, sebagai mitra pemerintah untuk pemasaran produk olahan UMKM agar kegiatan usaha tidak terhambat. 

"Semua harus berkesinambungan, mulai dari produksi hingga pemasaran, Sehingga di tahun 2021, usaha yang mereka rintis bisa berjalan stabil dan mandiri," harap Setyo.