BSMI Sulteng, Palu, Sigi dan Donggala Dideklarasikan

id BSMI,Sulteng,Dideklarasikan,Palu,Sigi,Donggala

BSMI Sulteng, Palu, Sigi dan Donggala Dideklarasikan

Mewakili Gubernur Sulteng, Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Nizam menyerahkan bendera BSMI kepada salah satu pengurus dalam acara deklarasi dan pengukuhan pengurus BSMI Sulteng Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala di Aula Anamira Asrama Haji Transit Palu Minggu (24/3). (Humas BSMI)

Palu (ANTARA) - Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Sulawesi Tengah, bersama BSMI Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala dideklarasikan.

Acara deklarasi yang dilaksanakan di Aula Anamira Asrama Haji Transit Palu Minggu (24/3) ditandai dengan pengukuhan pengurus BSMI Sulteng  oleh  Ketua BSMI Sulteng Muhammad Idham Rahman, BSMI Palu oleh Ketua BSMI Palu Muhamad Mulki Ibrahim, BSMI Sigi oleh Ketua BSMI Sigi Ivan Setiadi dan BSMI Donggala oleh Ketua BSMI Donggala Sri Wahyuni. 

“Sepanjang pengalaman saya menghadiri deklarasi BSMI di semua wilayah di Indonesia, inilah deklarasi yang paling banyak anggota BSMI nya,” kata Ketua Majelis Pertimbangan Anggota (MPA) BSMI, Basuki saat dalam sambutannya.   

Ketua Dewan Pengurus Provinsi (DPP) BSMI Sulteng Muhammad Idham Rahman dalam orasinya mengatakan .bencana yang melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala memberikan hikmah lahirnya pejuang-pejuang kemanusiaan BSMI.

“Insya Allah ini akan pengurus dan relawan BSMI akan menegakkan nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keislaman di bumi Sulawesi Tengah ini,” katanya.

Dalam acara yang bertemakan "Bersama Kita Bangkit Merajut Persatuan, Membangun Semangat Juang Kemanusiaan dan Mewujudkan Asa #Sultengbangkit"   Idham mengajak pengurus BSMI agar bersama-sama berjuang untuk memulihkan wilayah terdampak bencana di Sulteng. 

Sementara itu Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) BSMI Djazuli Ambari mengatama BSMI sudah hadir di Sulteng sebelum bencama 28 September 2018 terjadi.  Namun kini BSMI harus lebih serius dalam bekerja pasca bencana.

“Kerja-kerja itu pada akhirnya harus lebih diseriusi dengan hadirnya pengurus-pengurus BSMI wilayah Sulteng, Kota Palu,  Kabupaten Sigi dan Donggala,” ujar Jazuli.

Kini lanjutnya, untuk melanjutkan pelayanan kesehatan kepada pengungsi dan korban bencana, BSMI telah memiliki klinik di antaranya di Desa Kalukubula Kabupaten Sigi sebagai pusat pelayanan kesehatan dan rehabilitasi.

Staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesra  Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Muhammad Nizam mewakili Gubernur Longki Djanggola dalam kesempatan itu meminta BSMI juga turut terlibat dalam pemulihan pasca bencana. 

Nizam meminta BSMI sebagai lembaga yang menjunjung tinggi dan menerapkan nilai-nilai islami dalam kegiatan kemanusiaannya agar memberikan edukasi kepada warga yang masih menggunakan cara penyembuhan tradisional.

Penyembuhan tradisional yang dia maksud yakni dengan bantuan dukun beranak dan dukun patah tulang. 

“Kalau bisa bagaimana caranya memberikan pemahaman ke masyarakat soal ini. Masyarakat masih menggunakan cara-cara ini bahkan kalau tim sepak bola di kampung-kampung pasti bawa salah satu dukun patah tulang,” imbuhnya.


Selain itu pula dia berharap BSMI sebagai lembaga kemanusiaan dapat meluruskan informasi-informasi yang tidak jelas di tengah-tengah masyarakat.

Sebab dari pengalaman pasca gempa silam banyak sekali infirmasi bohong atau hoax yanh beredar yang mana informasi ataupernyataan itu bukan dari sumber yang memiliki kapasitas.