BPOM periksa makanan di Pasar Ramadan Luwuk

id Jajanan ramadan,kue ramadan,takjil

BPOM periksa makanan di Pasar Ramadan Luwuk

Ilustrasi - Pengujian Sampel Jajanan Petugas Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memeriksa dan menguji sampel berbagai jenis jajanan berbuka puasa yang dijajakan pedagang kaki lima di Banda Aceh, Aceh, Senin (29/5). Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan BPOM selama bulan Ramadan untuk mengantisipasi penggunaan formalin, borak dan bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan manusia. (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Semua kita uji untuk dapat mengetahui apakah kuliner yang disediakan itu aman untuk dikonsumsi manusia atau tidak. Tapi dari keseluruhan hasil pengujian saat ini negatif. Artinya aman untuk dikonsumsi
Luwuk (ANTARA) - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Luwuk, menguji sampel makanan yang dijual pedagang di dua Pasar Ramadan di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pengujian sampel pertama dilakukan di Pasar Ramadan di pelataran Masjid Agung An Nur Luwuk. Dari sekira 20 sampel makanan yang diuji, hasilnya negatif dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat. 

Demikian pula dengan hasil pengujian sampel makanan dan minuman yang tersedia di Pasar Ramadan sepanjang Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Jole, Kecamatan Luwuk Selatan, Selasa (14/5/2019).

Novita Rosiani, PFM Penyelia BPOM Kabupaten Banggai mengemukakan pihak BPOM hanya melakukan pengambilan sampel sebanyak 20 jenis makanan dan minuman yang dicurigai. 

Kemudian melakukan pengujian dengan menggunakan test kit atau uji cepat untuk mendeteksi makanan dan minuman yang diduga mengandung rodamin B, formalin, metanil yellow dan boraks.

“Dari dua puluh sampel yang kita uji, hasilnya negatif,” kata Novita, usai melakukan pengujian sore kemarin.

Novita menjelaskan pengujian patut dilakukan oleh BPOM Luwuk sebagai upaya memberikan jaminan bahwa kuliner yang disediakan atau diperjualbelikan sebagai menu berbuka puasa aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Dari sejumlah sampel yang diambil pihak BPOM, terlihat hanya beberapa makanan dengan warna mencolok yang dilirik. 

Beberapa makanan yang terlihat berwarna hijau, merah, merah muda, kuning dan jenis makanan lain seperti sate juga dilakukan pengujian. 

Novita mengungkapkan pengujian terhadap penggunaan zat pewarna juga dilakukan selain pengujian bahan pembuat makanan dan minuman yang diperjual belikan di pasar ramadan tahun 2019.

“Semua kita uji untuk dapat mengetahui apakah kuliner yang disediakan itu aman untuk dikonsumsi manusia atau tidak. Tapi dari keseluruhan hasil pengujian saat ini negatif. Artinya aman untuk dikonsumsi,” tutupnya.*