Kendari (ANTARA) - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memberikan kuliah umum kepada ribuan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu.
Selain ribuan mahasiswa, kuliah umum yang dimoderatori Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra Abdurrahman Saleh membahas tentang Peran Perguruan Tinggi Dalam Menyiapkan Indonesia Emas tersebut juga diikuti oleh seluruh dekan hingga ketua jurusan di universitas tersebut.
Dalam memberikan kuliah umum, Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII) ini menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang mencanangkan bahwa tahun 2045 adalah tahun Indonesia Emas.
"Tahun di mana Indonesia sosok ideal negara yang dicita-citakan sudah tercapai yang ada pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945 yaitu perjuangan pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," kata Mahfud di hadapan ribuan peserta kuliah umum.
Suasana pembukaan kuliah umum yang dilaksanakan Menko Polhukam Mahfud MD (tengah) kepada ribuan mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (1/3). (ANTARA/Harianto)
Mahfud juga menyampaikan bahwa syarat-syarat Indonesia Emas itu ada lima, yaitu rakyatnya bersatu, negaranya merdeka, negaranya berdaulat, pemerintahannya adil, serta rakyatnya makmur.
"Pada saat itu (tahun 2045) Indonesia sudah tidak ada orang miskin, tidak ada orang terlantar, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara dalam artian disantuni oleh negara," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas menuju Indonesia Emas tahun 2045.
"Saat ini kita sudah melewati jembatan emas, sedang menuju Indonesia Emas. Kalau dulu Indonesia tidak merdeka, maka tidak ada sekarang yang bisa bersekolah seperti ini," tutur Mahfud.
Di tempat yang sama, Rektor UHO Prof Muhammad Zamrun mengatakan pihaknya telah menyusun rencana induk pengembangan UHO sampai tahun 2045. Ia juga mengatakan bahwa UHO menyiapkan SDM yang siap bersaing.
"Kita meminta kepada setiap mahasiswa agar menyiapkan diri dalam perkembangan zaman," katanya.
Selain ribuan mahasiswa, kuliah umum yang dimoderatori Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra Abdurrahman Saleh membahas tentang Peran Perguruan Tinggi Dalam Menyiapkan Indonesia Emas tersebut juga diikuti oleh seluruh dekan hingga ketua jurusan di universitas tersebut.
Dalam memberikan kuliah umum, Dewan Penasihat Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Islam Indonesia (UII) ini menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini sedang mencanangkan bahwa tahun 2045 adalah tahun Indonesia Emas.
"Tahun di mana Indonesia sosok ideal negara yang dicita-citakan sudah tercapai yang ada pada alinea kedua Pembukaan UUD 1945 yaitu perjuangan pergerakan Kemerdekaan Republik Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," kata Mahfud di hadapan ribuan peserta kuliah umum.
Mahfud juga menyampaikan bahwa syarat-syarat Indonesia Emas itu ada lima, yaitu rakyatnya bersatu, negaranya merdeka, negaranya berdaulat, pemerintahannya adil, serta rakyatnya makmur.
"Pada saat itu (tahun 2045) Indonesia sudah tidak ada orang miskin, tidak ada orang terlantar, fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara dalam artian disantuni oleh negara," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kemerdekaan adalah jembatan emas menuju Indonesia Emas tahun 2045.
"Saat ini kita sudah melewati jembatan emas, sedang menuju Indonesia Emas. Kalau dulu Indonesia tidak merdeka, maka tidak ada sekarang yang bisa bersekolah seperti ini," tutur Mahfud.
Di tempat yang sama, Rektor UHO Prof Muhammad Zamrun mengatakan pihaknya telah menyusun rencana induk pengembangan UHO sampai tahun 2045. Ia juga mengatakan bahwa UHO menyiapkan SDM yang siap bersaing.
"Kita meminta kepada setiap mahasiswa agar menyiapkan diri dalam perkembangan zaman," katanya.