Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSM Makassar Bojan Hodak mengingatkan para pemainnya agar bisa mengendalikan diri dalam pertandingan-pertandingan di Piala AFC 2020.
Hal itu disampaikan Bojan di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/3), menyusul kartu merah bek PSM Dedi Gusmawan dalam laga terkini Grup H Piala AFC 2020.
“Saya memberitahu pemain bahwa Piala AFC berbeda dengan Liga 1 Indonesia. Di Indonesia beberapa tekel mungkin lolos dari hukuman wasit, tetapi tidak di AFC,” ujar Bojan.
Namun, juru taktik asal Kroasia tersebut menyadari bahwa situasi di lapangan dapat memancing para pemain melakukan hal-hal di luar kendali.
Jika sudah begitu, seorang pelatih tidak bisa melakukan apa-apa.
“Saat saya memberitahu pemain soal masalah ini pemain bisa saja membilang ‘iya’. Akan tetapi, saat bermain, emosi bisa saja meledak-meledak karena kondisi adrenalin yang berbeda,” kata Bojan.
Bek PSM Dedi Gusmawan mendapatkan kartu merah, hasil dua kartu kuning, dalam laga Grup H Piala AFC 2020 kontra Kaya FC-Iloilo di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (10/3).
Itu menjadi kartu keempat PSM di Piala AFC 2020 sejak kualifikasi.
Sebelumnya, kartu merah diterima oleh Muhammad Arfan dan sang kapten Willem Jan Pluim saat PSM menghadapi tim Timor Leste Lalenok United di leg kedua Kualifikasi Piala AFC 2020, 29 Januari 2019.
Lalu, giliran bek Serif Hasic menerima kartu serupa dalam laga perdana PSM di Piala AFC 2020 menghadapi Tampines Rovers di Singapura, Rabu (12/2).
Situasi tersebut membuat Bojan Hodak harus memutar otak lebih keras untuk merotasi pemain demi menutupi posisi mereka yang mendapatkan sanksi larangan bertanding karena kartu merah.