Jakarta (ANTARA) - PT Honda Prospect Motor (HPM) mengalami penurunan penjualan retail hingga 82 persen sepanjang April 2020, sebagai salah satu dampak dari pandemi virus corona yang menyebabkan lesunya daya beli otomotif di Indonesia.
"Memang berat di bulan April ini, pencapaian retail turun 82 persen dibandingkan dengan April tahun lalu, hanya mencapai 1855 unit di retail," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy melalui konferensi virtual, Jumat.
Menurut dia, hal ini dipengaruhi dengan terbatasnya aktivitas konsumen karena tengah berada dalam aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia, dan belum pulihnya perekonomian secara umum.
"Dengan aktivitas konsumen terbatas, perekonomian belum pulih, fokus kami sekarang bagaimana kami melayani konsumen. Sekarang concernnya ke sana," kata Billy.
Namun, di sisi lain, penjualan secara daring ia klaim mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada April.
"Penjualan digital meningkat, sekarang mencapai 20 persen, setelah biasanya hanya di sekitar angka 3 persen," kata Billy.
Tak hanya melakukan penyesuaian di sisi penjualan, PT HPM juga melakukan penyesuaian di sisi produksi.
Billy mengungkapkan bahwa pihaknya kembali memperpanjang penutupan sementara pabriknya di Karawang, Jawa Barat.
"Bulan lalu ada penghentian sementara produksi sampai akhir Mei untuk menjamin dan menjaga supply agar tidak berlebihan," jelas dia.
Ketika disinggung mengenai bagaimana proyeksi penjualannya di kuarter kedua (Mei-Agustus), Billy mengatakan pihaknya masih enggan berkomentar lebih lanjut, mengingat ketidakpastian dari pandemi global ini.
"Kalau dilihat, sekarang kondisi masih belum stabil dan masih akan berubah sewaktu-waktu. Kami belum tahu kapan pandemi selesai dan kapan pasar bisa kembali pulih," ujar dia.
"Memang berat di bulan April ini, pencapaian retail turun 82 persen dibandingkan dengan April tahun lalu, hanya mencapai 1855 unit di retail," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy melalui konferensi virtual, Jumat.
Menurut dia, hal ini dipengaruhi dengan terbatasnya aktivitas konsumen karena tengah berada dalam aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia, dan belum pulihnya perekonomian secara umum.
"Dengan aktivitas konsumen terbatas, perekonomian belum pulih, fokus kami sekarang bagaimana kami melayani konsumen. Sekarang concernnya ke sana," kata Billy.
Namun, di sisi lain, penjualan secara daring ia klaim mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada April.
"Penjualan digital meningkat, sekarang mencapai 20 persen, setelah biasanya hanya di sekitar angka 3 persen," kata Billy.
Tak hanya melakukan penyesuaian di sisi penjualan, PT HPM juga melakukan penyesuaian di sisi produksi.
Billy mengungkapkan bahwa pihaknya kembali memperpanjang penutupan sementara pabriknya di Karawang, Jawa Barat.
"Bulan lalu ada penghentian sementara produksi sampai akhir Mei untuk menjamin dan menjaga supply agar tidak berlebihan," jelas dia.
Ketika disinggung mengenai bagaimana proyeksi penjualannya di kuarter kedua (Mei-Agustus), Billy mengatakan pihaknya masih enggan berkomentar lebih lanjut, mengingat ketidakpastian dari pandemi global ini.
"Kalau dilihat, sekarang kondisi masih belum stabil dan masih akan berubah sewaktu-waktu. Kami belum tahu kapan pandemi selesai dan kapan pasar bisa kembali pulih," ujar dia.