Palu (ANTARA) - Tiga pemancing ikan yang hilang di perairan Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
"Tiga orang pemancing itu merupakan warga Moengko Lama, Kabupaten Poso yang sejak Jumat (22/5) turun melaut dan hari ini baru ditemukan tim SAR gabungan," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu memalui keterangan tertulisnya diterima, di Palu, Senin malam.
Diketahui, ketiganya bukan berprofesi sebagai nelayan, melainkan mereka hanya menyalurkan hobi memancing ikan di laut. Mereka terombang-ambing di tengah laut akibat perahu yang ditumpangi mengalami mati mesin.
Berdasarkan laporan diterima pihaknya, ketiga korban tersebut turun melaut pada Jumat (22/5) pagi atau dua hari sebelum Lebaran Idul Fitri dan rencana pulang pada petang hari itu juga, karena terjadi masalah teknis mereka tidak dapat kembali ke darat.
Ketiganya bernama Hilal (41), Abdul Wanga (42) dan Wahab Andini (41). Dua di antaranya merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Poso, dan satu orang lainnya berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Ketiganya ditemukan pada titik koordinat 0°44.878" S - 120°54.782" T Heading 43° dengan jarak 39 Nautical Mile (NM) dari tempat pelelangan ikan Poso," ujar Basrano.
Korban ditemukan tim SAR pada Pukul 09.30 WITA. Setelah ditemukan, mereka lalu dievakuasi menuju darat tepatnya di tempat pelelangan ikan Poso dan proses evakuasi baru selesai sekitar Pukul 14.50 WITA.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi tersebut berjumlah 21 orang. Tujuh orang terdiri dari personel Basarnas Palu, tiga orang personel Polairud Polres Poso dan 15 orang masyarakat setempat.
Tim SAR dilengkapi dua unit perahu karet dibantu dua unit perahu milik nelayan setempat dan satu unit kendaraan angkut personel serta peralatan pendukung lainnya.
"Kami bersyukur dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Ketiganya saat ini dalam kondisi sehat dan sudah kembali ke keluarga masing-masing," kata Basrano menambahkan.
Dengan ditemukannya tiga korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.
"Tiga orang pemancing itu merupakan warga Moengko Lama, Kabupaten Poso yang sejak Jumat (22/5) turun melaut dan hari ini baru ditemukan tim SAR gabungan," kata Kepala Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan atau Basarnas Palu memalui keterangan tertulisnya diterima, di Palu, Senin malam.
Diketahui, ketiganya bukan berprofesi sebagai nelayan, melainkan mereka hanya menyalurkan hobi memancing ikan di laut. Mereka terombang-ambing di tengah laut akibat perahu yang ditumpangi mengalami mati mesin.
Berdasarkan laporan diterima pihaknya, ketiga korban tersebut turun melaut pada Jumat (22/5) pagi atau dua hari sebelum Lebaran Idul Fitri dan rencana pulang pada petang hari itu juga, karena terjadi masalah teknis mereka tidak dapat kembali ke darat.
Ketiganya bernama Hilal (41), Abdul Wanga (42) dan Wahab Andini (41). Dua di antaranya merupakan anggota Polri yang bertugas di Polres Poso, dan satu orang lainnya berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Ketiganya ditemukan pada titik koordinat 0°44.878" S - 120°54.782" T Heading 43° dengan jarak 39 Nautical Mile (NM) dari tempat pelelangan ikan Poso," ujar Basrano.
Korban ditemukan tim SAR pada Pukul 09.30 WITA. Setelah ditemukan, mereka lalu dievakuasi menuju darat tepatnya di tempat pelelangan ikan Poso dan proses evakuasi baru selesai sekitar Pukul 14.50 WITA.
Tim SAR gabungan yang terlibat dalam operasi tersebut berjumlah 21 orang. Tujuh orang terdiri dari personel Basarnas Palu, tiga orang personel Polairud Polres Poso dan 15 orang masyarakat setempat.
Tim SAR dilengkapi dua unit perahu karet dibantu dua unit perahu milik nelayan setempat dan satu unit kendaraan angkut personel serta peralatan pendukung lainnya.
"Kami bersyukur dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa. Ketiganya saat ini dalam kondisi sehat dan sudah kembali ke keluarga masing-masing," kata Basrano menambahkan.
Dengan ditemukannya tiga korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan potensi SAR yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing.