Sigi, Sulteng (ANTARA) - Masyarakat di Kecamatan Pipikoro, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, sangat mengharapkan adanya penerangan listrik PLN guna meningkatkan tingkat kesejahteraan di wilayah ini.

Camat Pipikoro, Smar di Desa Peana, Senin, mengatakan selama bertahun-tahun masyarakat di 19 desa di wilayah itu merindukan listrik PLN.

Ia mengatakan, hingga kini, sambungan listrik PLN belum menyentuh kecamatan yang berpenduduk 6.210 jiwa atau sekitar 2.435 kepala keluarga.

Selain infrastruktur listrik, sarana dan prasarana jalan di daerah tersebut juga belum memadai.

Menurut dia, desa-desa di Kecamatan Pipikoro dulu hanya bisa ditempuh dengan naik kuda atau jalan kaki dari Desa Gimpu, Kecamatan Kulawi Seletan dengan jarak sekitar 45 kilometer.

Tetapi sejak tahun 2000an, warga sudah bisa naik sepeda motor dengan medan jalan yang cukup ekstrem.

Saat ini, jalan sudah dibuka, tetapi masih sangat sulit ditempuh kendaraan mobil, sebab saat hujan, jalan menjadi licin dan berlumpur.

"Listrik dan jalan merupakan kebutuhan mendesak masyarakat yang berada di Dataran Kulawi tersebut," kata Smar.

Hal senada juga diakui Kepala Desa Kantewu II, Efrik Neko. Ia membenarkan sampai sekarang ini masyarakat merindukan adanya listrik dan jalan yang memadai.

Guna mengusir kegelapan malam, masyarakat di semua desa di Kecamatan Pipikoro hanya menggunakan penerangan listrik dari kincir air.

"Kalau sumber airnya terganggu, otomatis tidak ada penerangan listrik dan masyarakat terpaksa gunakan lentera malam hari," kata dia.

Sementara itu, Manager PLN Area Palu, Muhammad Wardi menjelaskan hingga kini masih banyak desa di Sulteng, terutama di Kabupaten Sigi dan Donggala belum terjangkau aliran listrik.

Namun, khusus untuk wilayah Pipikoro, menurut dia, sedang dalam pekerjaan pemasangan tiang listrik oleh mitra.

"Kita usahakan semua desa bisa mendapat penerangan listrik PLN," katanya.

Desa-Desa di Kecamatan Pipikoro saat ini masih cukup sulit dijangkau karena sarana dan prasarana jalan belum memadai.

"Kalau sepeda motor bisa, kecuali mobil sama sekali sangat sulit, apalagi saat musim hujan," ujarnya. 

 

Pewarta : Anas Masa
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024